Ditemukan Luka Memar pada Mayat Warga Aceh, Pihak Keluarga Tak Setuju Petugas Lakukan Otopsi
Luka dan pendarahan yang dialami oleh M Jaiz yaitu pada bagian dada dan kepala
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmat Saputra
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - PIhak keluarga M Jaiz (50) warga Alue Seulaseh, Kacamatan Jeumpa, Aceh Barat Daya (Abdya) menolak dilakukan otopsi terkait mayat Jaiz yang dilaporkan hilang.
Plt Keuchik Alue Seulaseh, Taufik mengatakan, bahwa keluarga ikhlas atas kepergian ayah dua anak itu dan menolak untuk diautopsi.
“Memang ada beberapa luka memar di bagian tubuh almarhum, namun keluarga mengaku ikhlas dan menganggap sudah di situ ajalnya dan menolak diotopsi,” Plt Keuchik Alue Seulaseh, Taufik.
Ia menyebutkan, luka dan pendarahan yang dialami oleh M Jaiz yaitu pada bagian dada dan kepala.
Pendarahan itu, diduga terkenan benturan karang, saat beliau terjatuh.
Baca juga: Mayat Tahir Ditemukan Tenggelam di Dasar Sungai Jeneberang Gowa
“Jadi tidak ada yang janggal, apalagi diserang hewan buas karena memang beliau ada riwayat sakit jantung,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumya, M Jaiz seorang warga Alue Seulaseh dilaporkan hilang, seusai pergi ke kebun miliknya di kawasan pegunungan sejak, Sabtu (13/11/2021) pagi.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, M Jaiz pergi ke gunung dalam keadaan kurang sehat sejak pagi, dan belum pulang hingga, Sabtu (13/11/2021) malam pukul 23:30 WIB.
Ratusan warga dan pemuda mencoba mencari M Jaiz ke gunung dan kebunnya, namun tak ditemukan.
Baca juga: Dilaporkan Hilang di Pegunungan, Warga Aceh Barat Daya Ditemukan Tak Bernyawa di Bawah Pohon Pala
Namun, Suami Ainun itu, ditemukan tak bernyawa oleh warga sekira Pukul 08:30 WIB di bawah pohon pala di kebunnya.
Jenazah tiba ke rumah duka sekira Pulul 10:45 WIB, setelah dievakuasi oleh puluhan warga menggunakan kain yang diikat dengan bambu.
Plt Keuchik Alue Seulaseh, Taufik kepada Serambiews.com, mengatakan M Jaiz diduga meninggal dunia sebelum waktu makan siang, atau rentan waktu sekira Pukul 11:30 hingga Pukul 12:00 WIB atau sebelum waktu shalat dzuhur.
“Kenapa saya bilang seperti itu, mengingat bekal makanan atau nasi yang dibawa masih utuh, kalau diatas pukul 12:00 WIB, pasti makanan beliau sudah dimakan, tapi ini belum, dan masih utuh,” ujar Plt Keuchik Alue Seulaseh, Taufik kepada Serambiews.com.