GoFood Jadi Senjata Para Ibu Jalankan Bisnis Rumahan di Tengah Pandemi
Berikut cerita para ibu rumah tangga yang berjibaku menjalankan bisnis rumahan mereka di tengah pandemi covid-19, dibantu layanan GoFood.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
Kini Rustini 'lincah' aktif menggunakan layanan GoBiz.
Selama pandemi pasar Masshita Snack tergolong tidak stagnan, berkat Go Food ada kenaikan hingga 30 persen.
Terlebih dirinya juga memanfaatkan ekosistem Gojek lainnya, yakni GoSend.
"Kadang ada permintaan keripik tempe, atau permen asem 15 pack hingga lebih, nah saya nganternya lewat GoSend," ujar ibu tiga anak tersebut.
Selama pandemi Rustini masih bisa meraup untung, omzet perbulan bisa sekitar Rp 5 Juta.
Bantu UMKM naik kelas
Head of Regional Corporate Affairs GoJek Regional Jawa Tengah dan Jawa Barat, Mulawarman, menerangkan memang hampir 96 persen mitra merchant GoFood adalah pelaku kuliner yang memulai usahanya dari bisnis kecil dan rumahan.
Lewat layanan GoBiz dari GoFood, mereka tidak butuh modal besar untuk membuka toko.
Mereka para pelaku UMKM dapat melihat performa bisnis mereka setiap saat.
"Mereka dapat melihat diskon atau promo harga yang mereka terapkan seperti apa efeknya di pasar, efektif atau tidak, hingga mereka dapat melakukan evaluasi," ujarnya.
Mulawarman juga mengatakan di GoFood sendiri, sebanyak 43 persen UMKM yang bergabung menjadi mitra usaha merupakan pengusaha pemula.
Dan kini sebanyak 250 ribu kuliner baru go-online di GoFood pada masa pandemi 2020.
Bahkan Menurut survei dari LD FEUI, GoFood dapat membantu para warga terdampak pandemi untuk bertahan dengan perekonomian mereka.
Dan terbukti, lanjut Mulawarman, GoFood meningkatkan pendapatan rata-rata merchant hingga berlaku-kali lipat.
"Maka dari itu lewat GoFood mereka dapat berperan aktif mengembangkan UMKM miliknya untuk go-online dan bertahan di tengah masa pandemi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.