Tingkat Vaksinasi Covid-19 di Lereng Merapi Rendah, BIN Turun Tangan
Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) turun tangan karena rendahnya vaksinasi Covid-19 di Boyolali, Jawa Tengah.
Editor: Erik S
“Untuk vaksinasi terhadap Lansia di Boyolali baru 69,01 persen untuk dosis pertama dan 56 persen untuk dosis kedua,” ujarnya.
Baca juga: Aksi Kekerasan Pecah saat Protes atas Mandat Vaksin dan Lockdown di Eropa
“Dari target lansia di Boyolali sebanyak 118.670 sasaran,” katanya.
Sedangkan untuk vaksinasi terhadap remaja dari 97.513 sasaran, untuk dosis pertama sudah 108 persen dan 98 persen untuk dosis kedua.
Sementara itu, Camat Ampel, Dwi Sundarto mengatakan capaian vaksinasi baru mencapai 85 persen dari total sasaran 33.900 orang.
Ada dua desa dengan capaian vaksinasi yang rendah, yakni, Desa Urutsewu dan Desa Gondangrejo dengan capaian vaksinasi baru 74 persen.
Total masih ada 2.700 sasaran vaksin yang akan disisir.
"Dua desa tersebut menjadi desa dengan capaian vaksin terendah di Kecamatan Ampel. Jadi giat vaksinasi dilakukan di Desa Urutsewu dengan 1.386 sasaran dan juga di Desa Gondangrejo. Vaksinasi ini difasilitasi oleh Badan Intelegen Negara (BIN)," terangnya disela vaksinasi door to door.
Rendahnya capaian vaksinasi tersebut dipengaruhi beberapa hal.
Seperti jumlah penduduk yang besar serta kurangnya sosialisasi ke warga. Dwi mengamini banyak warga yang takut dan enggan divaksin.
Lantaran warga termakan informasi hoaks mengenai dampak vaksinasi. Adapula yang warga yang mengaku tidak tahu.
"Selain itu, terutama lansia banyak yang belum divaksin karena saat screening sebelumnya tidak lolos. Makanya akan kami sisir lagi. Maka kami minta desa, bidan desa dan TNI/Polri ikut melakukan sosialisasi pada masyarakat," imbuhnya. (Penulis: Tri Widodo)
BIN Turun Tangan Vaksinasi di Lereng Merapi, Gegara Banyak Warga Takut Disuntik, Bikin Capaian Minim
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BIN Turun Tangan Vaksinasi di Lereng Merapi, Gegara Banyak Warga Takut Disuntik, Bikin Capaian Minim