Viral Siswa SMA Dituduh Jambret dan Dianiaya Oknum Polisi, Korban Lalu Ditinggalkan Kondisi Terluka
Viral video yang memperlihatkan seorang siswa SMA jadi korban salah tangkap.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
Hingga Minggu (12/12/2021), video ini sudah ditonton lebih dari 6 ribu kali dan menuai komentar beragam dari warganet.
Baca juga: Kasus Video Syur di Sragen, Pelaku Ditangkap Polisi, Rekam Video di Sebuah Indekos
Baca juga: Kata Polisi soal Viral Video Perbandingan Ujian SIM di Indonesia vs Taiwan
Pengakuan orang tua MP
Orang tua MP membenarkan kejadian yang menimpa anaknya.
Ia mengatakan, saat kejadian, MP hendak pergi menonton bola di Jalan Ahmad Yani, Kota Palu.
"Tapi, saat berhenti di lampu merah, ada pemotor nahas, tas dan telepon selulernya dijambret," kata AR, orangtua korban, dikutip dari Kompas.com.
"Karena naluri, anak saya kemudian mencoba membantu mengejar pelaku jambret. Namun, tak berhasil. Anak saya kemudian balik arah ke jalan semula dan berhenti di lampu merah lagi untuk lanjut ke lapangan Ahmad Yani menonton bola sesuai rencana semula," tambah dia.
AR melanjutkan,tiba-tiba di lampu merah korban merasa dicekik dari belakang.
"Nah, dari situ anak saya mengalami pemukulan. Sampai kemudian korban jambret itu berteriak jika MP bukan pelaku, justru MP akan menolong," beber AR sambil sesekali menangis menceritakan kasus yang dialami putranya.
AR kemudian membuat laporan yang disertai dengan bukti visum adanya penganiayaan dari Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
Baca juga: 4 Fakta Oknum Polisi di Bukit Tinggi Digerebek karena Langgar Jam Bertamu, Didenda 100 Zak Semen
Kapolres Palu minta maaf
Kepala Kepolisian Resor Palu AKBP Bayu Indra Wiguno mengakui ada polisi yang menganiaya pelajar beberapa waktu lalu.
Bayu mengaku sudah bertemu dengan keluarga korban untuk meminta maaf atas kesalahan anak buahnya.
"Apabila keluarga membutuhkan bantuan psikiater. Itu bisa konsultasi dengan dokter yang khusus menangani masalah bantuan itu."
"Terkait hal itu kami sudah mendatangi keluarga korban dan secara institusi, kami sudah meminta maaf," ungkap dia.