Air Laut Berubah Saat Gempa M 7,4 Guncang NTT
Masyarakat menyaksikan perubahan air laut saat gempa bermagnitudo 7,4 menghantam Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 14 Desember 2021
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA - Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli mengatakan masyarakat menyaksikan perubahan air laut saat gempa bermagnitudo 7,4 menghantam Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 14 Desember 2021 pukul 11.22 Wita.
Buih putih dalam jumlah banyak itu tiba-tiba muncul di permukaan air laut. Fenomena alam mirip tanda-tanda tsunami tersebut tidak berlangsung lama.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli dalam acara Live Report Pos Kupang, Selasa sore.
Wabup Agus Boli mengaku mendapat laporan dari camat dan kepala desa. Menurut camat dan kepala desa, warga merasakan guncangan.
"Di Desa Sirinuho, Kecamatan Titihena, masyarakat juga menyaksikan buih putih di laut," ujarnya.
Baca juga: BMKG: Gempa NTT Tak ada Kaitannya dengan Aktivitas Gunung Semeru
Sementara warga Desa Latonliwo Kecamatan Tanjung Bunga merasakan guncangan gempa. Warga menyaksikan batu-batu terbongkar dan berguguran dari perbukitan. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Wabup Agus Boli menyebut terjadi dua kali guncangan besar, berlangsung agak lama. Kemudian muncul gempa susulan namun guncangannya agak kecil.
Masyarakat panik sehingga lari berhamburan dari keluar rumah dan kantor-kantor. Warga mengungsi ke lereng perbukitan. Termasuk warga di Adonara Barat, Pulau Adonara.
Baca juga: Antisipasi Dampak Gempa, Ketua DPR minta Pemerintah Harus Sigap Tanggap Darurat
Kepanikan masyarakat ini juga dikarenakan punya pengalaman traumatis saat terjadi gempa dan tsunami Flores pada 12 Desember 1992. Selain itu, masyarakat juga termakan informasi tidak benar yang menyebar di media sosial.
Namun setelah BMKG kembali merilis perkembangan informasi kegempaan pada pukul 11.45 Wita, bahwa tidak berpotensi tsunami sehingga kepanikan masyarakat mulai berkurang.
"Jika masih ada panik, balita, lansia, ibu hamil dan difabel mengungsi beberapa waktu ke kampung-kampung di perbukitan," imbuhnya.
Baca juga: BMKG: Gempa NTT Berpotensi Tsunami Level Waspada, Maksimum Ketinggian Setengah Meter
Wabup Agus Boli mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan TNI/Polri serta NGO dan berbagai pihak senantiasa memberi informasi terbaru, mengedukasi masyarakat.
"Kita bentuk pos ronda, memantau kondisi laut dan tanda-tanda alam lainnya, kemudian menginformasikan kepada masyarakat," ujarnya. *
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Kesaksian Warga Flores Timur Saat Terjadi Gempa, Laut Berbuih Putih dan Batu-batu Berguguran