Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

38 Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Teridentifikasi, 28 Diantaranya Diserahkan Pada Keluarga

Sebanyak 28 jenazah korban Gunung Semeru meletus yang sudah teridentifikasi telah diserahkan oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in 38 Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Teridentifikasi, 28 Diantaranya Diserahkan Pada Keluarga
Dok Basarnas
Tim SAR Gunung Semeru berhasil menemukan dan mengevakuasi 1 korban meninggal dunia di area tambang pasir H Satuhan, Sabtu (11/12/2021) pagi sekitar pukul 09.12 WIB 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebanyak 28 jenazah korban erupsi Gunung Semeru yang sudah teridentifikasi telah diserahkan oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan Tim DVI Mabes Polri dan Biddokkes Polda Jatim telah menerima 44 bagian yang terdiri dari 38 jenazah, kemudian enam bagian badan (body part).

Baca juga: Surveyor Indonesia Salurkan Bantuan Fasilitas Air Bersih ke Korban Erupsi Semeru

Baca juga: Status Gunung Semeru Naik Jadi Level 3 atau Siaga, Ini Peta Kawasan yang Rawan Terkena Bencana

Jumlah tersebut diperoleh hasil operasi pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan, kurun waktu 13 hari di sekitar lereng Gunung Semeru.

"Dari 38 itu sudah teridentifikasi 28 jenazah, dan sudah diambil oleh keluarganya," katanya, Jumat (17/12/2021).

Ilustrasi - Petugas SAR Gabungan membawa kantung jenazah untuk mengevakuasi korban erupsi Gunung Semeru.
Ilustrasi - Petugas SAR Gabungan membawa kantung jenazah untuk mengevakuasi korban erupsi Gunung Semeru. (Istimewa)

Nico mengimbau, agar masyarakat yang merasa keluarganya belum ditemukan untuk datang ke RSUD dr Haryoto Lumajang, dan diambil contoh bagian DNA-nya supaya bisa dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan oleh tim pencarian.

"Saya kira sekarang penting untuk mengidentifikasi dan terima kasih untuk masyarakat yang sudah aktif," pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, Tim DVI Mabes Polri dan Biddokkes Polda Jatim masih terus melakukan proses identifikasi terhadap semua jenazah yang diserahkan ke Pos Antemortem dan Posmortem.

Berita Rekomendasi

Mantan Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya itu, mengimbau kepada masyarakat yang merasa anggota keluarganya hilang akibat bencana alam Gunung Semeru meletus, sejak Sabtu (4/12/2021) kemarin, segera menghubungi petugas terkait di sejumlah pos antemortem dan posmortem yang telah disediakan.

Pos antemortem, berlokasi di RSUD dr Haryoto Lumajang, RS Bhayangkara Lumajang, Posko Candipuro, Posko Sumberwuluh, dan Posko Penanggal.

Sedangkan, Pos Postmortem, berlokasi di RSUD dr Haryoto Lumajang, RS Bhayangkara Lumajang, dan Puskesmas Penanggal.

"Masyarakat bisa segera medatangi petugas terkait, di Posko Antemortem dan Posko Posmortem yang disediakan oleh petugas. Dan bisa menghubungi nomor hotline operasi DVI Bencana Gunung Semeru, 085335330033," ujarnya Gatot.

Sebelumnya, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) akhirnya menghentikan secara resmi operasi SAR Gunung Semeru meletus, tepat pada Kamis (16/12/2021) petang.

Penghentian itu, dilakukan setelah Tim SAR Gabungan melakukan dua kali perpanjangan operasi pencarian korban, hingga berlangsung 13 hari.

Petugas SAR Surabaya yang Merekam Aktivitasnya Saat Menyelamatkan Diri dari Semburan APG Gunung Semeru, Kamis (16/12/2021).(KOMPAS.COM/MUCHLIS)
Petugas SAR Surabaya yang Merekam Aktivitasnya Saat Menyelamatkan Diri dari Semburan APG Gunung Semeru, Kamis (16/12/2021).(KOMPAS.COM/MUCHLIS) (KOMPAS.COM/MUCHLIS)

Kepala Kantor SAR Surabaya dan SAR Mission Coordinator (SMC) Hari Adi Purnomo mengatakan, keputusan untuk menghentikan operasi SAR tersebut berdasarkan hasil analisis dan evaluasi bersama seluruh pihak, tak terkecuali pihak keluarga korban.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP), operasi SAR berlangsung selama tujuh hari telah diperpanjang dua kali, menjadi tiga hari.

Artinya, total operasi SAR dalam pencarian korban Gunung Semeru meletus, telah berlangsung selama 13 hari.

"Setelah melaksanakan evaluasi bersama seluruh Potensi SAR yang terlibat dalam operasi SAR, serta pihak keluarga korban yang belum ditemukan, akhirnya kami sepakat untuk menghentikan atau menutup operasi SAR yang sudah berlangsung selama 13 hari ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/12/2021).

Aspek efektivitas kerja tim, juga menjadi pertimbangan pihak Basarnas.

Kecil kemungkinan, korban yang dikategorikan hilang, masih dalam keadaan hidup.

Basarnas juga tetap memprioritaskan kondisi keselamatan anggota Tim SAR Gabungan.

Mengingat, operasi SAR hari terakhir pada Kamis (16/12/2021), sempat dihentikan sekitar pukul 10.00 WIB.

Karena terjadi erupsi yang membahayakan tim SAR gabungan dari 126 Potensi SAR dengan jumlah anggota sekitar 350 orang personel.

Kendati demikian, ungkap Adi, pihaknya akan membuka operasi SAR lagi jika ada informasi valid ada korban atau tanda-tanda ditemukan korban.

"Atau, jika erupsi terjadi lagi dan kembali menelan korban jiwa, maka operasi otomatis kami gelar lagi," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 28 Jenazah Korban Gunung Semeru Meletus di Lumajang Telah Diserahkan ke Pihak Keluarga, .
Penulis: Luhur Pambudi

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas