Buruh Pabrik Meninggal Saat Kerja Shift Malam, Perusahaanya Diduga Selalu Siapkan Minuman Berenergi
MA wanita berusia 40 tahun yang berkerja sebagai buruh di pabrik garmen meninggal dunia saat bekerja.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - MA wanita berusia 40 tahun yang berkerja sebagai buruh di pabrik garmen meninggal dunia saat bekerja.
Ia meninggal dunia saat bekerja di shift malam bagian pemotong atau cutting di sebuah pabrik garmen terkemuka, Rabu (22/12/2021) sekira pukul 01.05.
Lokasi pabrik di Kawasan Industri BSB, Jatibarang, Mijen.
Perempuan warga Mijen itu nyawanya tak tertolong selepas dibawa ke RS Permata Medika, Ngaliyan.
Menanggapi kejadian tersebut, Yayasan Annisa Swasti (Yasanti) sangat menyayangkan kejadian itu.
Lembaga yang berfokus terhadap pemberdayaan perempuan pekerja itu menilai, kejadian itu menunjukan perusahaan tak dapat memenuhi hak-hak pekerja perempuan.
Menurutnya ada beberapa temuan di lapangan yang jauh dari aturan.
Baca juga: Said Iqbal dan Andi Gani Jadi Penjamin, Dua Buruh di Banten Ditangguhkan Penahanannya
Di antaranya, alih-alih menyediakan makanan dan minuman bergizi, ada perusahaan di Semarang malah menyediakan minuman berenergi serbuk saat shift malam.
Bagi perusahaan, pekerja perempuan diberikan minuman itu dengan tujuan sebagai doping.
Alasannya, agar pekerja perempuan tidak mengantuk dan bikin semangat.
Padahal minuman jenis tersebut dalam jangka waktu lama berdampak buruk bagi kesehatan.
"Sudah rahasia umum minuman seperti itu akan merusak kesehatan dalam jangka panjang terutama bagi buruh perempuan," Koordinator Divisi Advokasi dan pengorganisasian Yasanti Rima Astuti dilansir dari TribunJateng, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: Siap-siap, Harga Makanan-Minuman Bakal Naik Jika Biaya Energi Meningkat
Ketika perusahaan menyediakan makanan pun, lanjut Rima, menu makanan hanya itu-itu saja.
Tak heran, banyak pekerja pabrik perempuan memilih jajan di luar pabrik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.