Yuk Tukoni, Bantu UMKM Lokal Perpanjang Napas di Tengah Gempuran Pandemi
Yuk Tukoni sendiri merupakan market place yang mendapatkan penghargaan 11th SATU Indonesia Awards dari PT Astra Internasional Tbk.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Weeta juga berujar sebelum pandemi, dirinya dapat mengantongi omzet bersih Rp5 juta hingga Rp8 juta.
Hingga kini lambat laun omzet bersihnya merangkak stabil, walaupun tak setinggi sebelum pandemi, yakni sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta.
Produksi varian makanan beku
Wanita berusia 38 tahun ini pun membagikan cerita perjalanannya menjajaki produksi frozen food.
Awalnya tak terlintas sedikitpun di pikirannya membuat jajanan pasar dalam bentuk frozen food, lantaran sudah 11 tahun dirinya terbiasa menjual makanan siap santap.
Namun demi bertahan hidup baik dirinya juga enam karyawannya, inovasi tersebut datang.
Gempuran pandemi malah mendatangkan ide tersendiri, yakni memproduksi makanan praktis, yang dapat disimpan lama untuk stok.
“Awal pandemi saat itu tahun 2020, banyak pesanan yang masuk mendadak cancel, di samping itu tidak ada hajatan dan event otomatis tidak ada pemasukan,” terangnya.
“Lantas saya berpikir bagaimana caranya agar 'dapur tetap ngebul', terutama kesejahteraan karyawan saya, karena mereka adalah aset saya yang harus saya pertahankan, maka dari itu saya beranikan diri untuk membuat frozen food,” ujarnya.
Baca juga: Astra Property Tanam 250 Batang Bibit Buah Langka dan Endemik di Pranaraksa Center Asya
Awal mula Weeta hanya mengemas jajanan pasar beku dalam besek atau wadah yang terbuat dari anyaman bambu.
Rupanya produknya laris di pasaran, benar saja selama pandemi banyak orang yang memburu frozen food karena dinilai lebih praktis.
Weeta pun terus mempersolek kemasan produknya, yakni melalui teknologi vacuum.
Hingga kini dapur produksinya kembali aktif normal seperti sediakala.
Untuk produksi setiap harinya, Weeta Cookies dapat menghasilkan 20 hingga 30 pack jajanan pasar, baik yang frozen food hingga pesanan siap santap.