Kasus Gubernur Banten vs 6 Buruh Berakhir Damai: Kedua Belah Pihak Doa dan Makan Bareng
Gubernur Banten Wahidin Halim mencabut laporan terhadap enam buruh yang menerobos ruang kerjanya di Pemerintah Provinsi Banten.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Gubernur Banten Wahidin Halim mencabut laporan terhadap enam buruh yang menerobos ruang kerjanya di Pemerintah Provinsi Banten.
Dengan pencabutan laporan tersebut, Wahidin Halim mengatakan telah memaafkan keenam buruh tersebut.
"Saya ini muslim dan santri. sebelum kalian lahir sudah saya maafkan. Dengan ini laporan saya cabut," ungkap Gubernur WH, dalam keterangan yang diterima, pada Rabu (5/1/2022).
Pernyataan itu disampaikan pada saat menerima para buruh di kediamannya Pinang, Kota Tangerang, Selasa (4/1/2022).
Menurut dia, berbeda pendapat bukan masalah, asal disampaikan dengan baik.
Baca juga: Polisi Tangkap 6 Buruh yang Duduki Ruang Kerja Gubernur Banten Wahidin Halim
Dikatakan, silaturahmi menjadi salah satu nilai masyarakat Indonesia. Tidak ada pemimpin yang ingin menyakiti rakyatnya sendiri.
Masih menurut Gubernur WH, dirinya tidak mungkin menyakiti warga masyarakat Banten.
"Saya tidak sakit hati. Sejak menjadi kepala desa, saya tidak ada masalah dengan warga masyarakat," ungkapnya.
"Pembangunan yang saya lakukan juga bentuk kasih sayang saya kepada masyarakat Banten," tegas Gubernur WH.
Baca juga: Gubernur Banten Bakal Cabut Laporan Terhadap Buruh, KSPSI: Langkah Tepat
Gubernur WH berharap semoga ini menjadi pelajaran bagi semuanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua KSPSI Kabupaten Tangerang Ahmad Supriyadi mengungkapkan bahwa apa yang terjadi sebagai sebuah perjalanan dan perjuangan para buruh.
"Pada hari ini sudah tuntas dengan adanya kesepakatan berdamai," ungkapnya.
"Atas nama anak-anak saya, minta maaf yang setinggi-tingginya. Bahwa itu tidak ada maksud untuk merusak, ataupun melecehkan, Bapak Gubernur Wahidin Halim sebagai pemimpin kami," jelas Ahmad Supriyadi.
Ditambahkan, KSPSI akan menjalin komunikasi dan menyampaikan yang terbaik untuk para buruh.