Camat Ungkapkan Alasan Pasangan Suami Istri di Jawa Tengah Simpan Jenazah Anak Selama 2,5 Bulan
Rahmad (38) dan Prihati (36) meyakini anak semata wayang mereka, SAR (14) masih hidup.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG - Rahmad (38) dan Prihati (36) meyakini anak semata wayang mereka, SAR (14) masih hidup.
Itu sebabnya, Rahmad dan Prihati tidak menguburkan jenazah SAR. Jenazahnya disimpan di kamar selama 2,5 bulan.
Pasangan suami istri tersebut adalah warga Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
"Sebelum kami dari Forkopimcam, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua RT, dan ketua RW datang ke lokasi, kedua orangtua SAR menyakini anaknya masih hidup," kata Camat Moga Umroni, Kamis (13/1/2021).
Baca juga: 4 Fakta Satu Keluarga di Pemalang, Simpan Mayat Bocah Perempuan Berumur 14 Tahun Selama Dua Bulan
Setelah diberikan nasehat dan disadarkan, akhirnya kedua orangtua SAR mau menguburkan anaknya semata wayang itu dengan sesuai agama.
Menurutnya, selama ini jasad anaknya diletakkan di dalam kamar.
"Berdasarkan informasi dari masyarakat, jenazah SAR ini yang disimpan di dalam rumah itu sekitar 2,5 bulan. Kondisi jasadnya sudah seperti itu," imbuhnya.
Pihaknya mengungkapkan, penyebab kematian anak itu dari hasil pemeriksaan petugas medis di puskesmas, dikarenakan TBC yang sudah diidap sejak 6 bulan yang lalu.
Baca juga: Pemuda di Pemalang Nekat Panjat Tower Setinggi 70 Meter Tengah Malam, Ini Penyebabnya
Sedangkan hasil pemeriksaan kondisi jenazah, diduga SAR sudah meninggal dunia sejak 2,5 bulan.
"Dari hasil riwayat medisnya, seharusnya yang bersangkutan melakukan pemeriksaan bulanan, namun sudah 2,5 bulan ini sudah tidak dilakukannya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, digegerkan dengan sesosok mayat gadis berinisial SAR (14) disimpan keluarganya di dalam rumah selama lebih dua bulan tidak berbau.
Kedua orangtua gadis itu menyakini, anaknya masih hidup sehingga tidak mau dimakamkan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto.
"Kami sudah menerima laporan itu dari masyarakat sejak Minggu (9/1/2022). Dari laporan masyarakat, bahwa ada satu keluarga menyimpan mayat anaknya di dalam rumah," kata Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto, Rabu (12/1/2022).