Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Sekdes Belega Gantung Diri di Kantor Desa, Enam Jam Baru Ditemukan
Sebelum Sekdes ditemukan meninggal, saat itu tengah ada kegiatan zoom meeting PKK di kantor Desa Belega sekitar pukul 10.00 Wita.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Sekretaris Desa (Sekdes) Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, I Ketut Candra Suratana (55) ditemukan meninggal, Sabtu (15/1) sekitar pukul 12.00 Wita.
Dia ditemukan dalam kondisi gantung diri di lantai dua Kantor Desa Belega oleh Perbekel Belega, I Ketut Trisnajaya.
Sebelum meninggal, korban diketahui selama ini mengidap penyakit jantung dan telah sering kontrol ke dokter.
Menurut keterangan Perbekel Belega, I Ketut Trisnajaya, sebelum Sekdes ditemukan meninggal, saat itu tengah ada kegiatan zoom meeting PKK di kantor Desa Belega sekitar pukul 10.00 Wita.
Setelah itu ia lantas membersihkan ruangan. Dan, sekitar sekitar jam 11.00 Wita ia ditelepon oleh anak Sekdes tersebut.
"Anaknya menanyakan apakah ada bapak saya di Kantor Desa. Kemudian saya jawab tidak ada di sini. Kemudian saya naik ke lantai dua. Sampai di tangga, saya terkejut melihat Sekdes sudah tergantung terbujur kaku di kusen pintu. Kemudian saya turun ke bawah dan menceritakan kepada salah satu ibu PKK yang melaksanakan kegiatan zoom meeting," ujarnya.
Sementara, Ni Wayan Sujati seorang PKK yang diberitahukan tersebut lantas mengajak Kelian Dinas Selat, Putu Adi Wirya memastikan informasi tersebut ke lantai dua.
Dan, mereka berdua juga melihat hal yang sama. Yakni Sekdes Belega gantung diri di plafon pintu dengan tali plastik warna biru dengan keadaan leher tergantung, mulut tertutup kain warna coklat dan di sampingnya ada kursi kayu.
Setelah memastikan hal tersebut, Perbekel Belega lantas menghubungi Babinkamtibmas, Babinsa dan dokter Puskesmas.
Kapolsek Blahbatuh, Kompol Ketut Suharta Giri mengatakan, setelah pihaknya menerima laporan adanya peristiwa orang meninggal dengan cara gantung diri kemudian gabungan personel yang piket dan Unit Reskrim Polsek Blahbatuh mendatangi TKP di Kantor Desa Belega.
"Kami lakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Menurut keterangan dari keluarga bahwa korban memang memiliki penyakit jantung dan sering kontrol ke rumah sakit Sanjiwani dan tidak ada memiliki masalah di lingkungan rumah. Diduga korban menggantung dirinya karena permasalahan penyakit jantung kronis yang dideritanya," ujarnya.
Sementara dari pemeriksaan medis yang dilakukan Puskesmas Blahbatuh 1, korban diduga meninggal sejak enam jam setelah ditemukan.
"Tidak ditemukan adanya luka dan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diperkirakan meninggal sekitar 6 jam sebelum ditemukan. Penyebab kematian oleh karena tali yang menjerat leher," ujar dr Dahlia, dokter Puskesmas Blahbatuh 1. (weg)
Baca juga: Ruas-ruas Jalan Berlubang di Lampung Sudah Dua Tahun Dibiarkan, Warga Inisisatif Menambal Seadanya