Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Pasutri di Bantul Jual Bakso Ayam Tiren: Sudah Beraksi 7 Tahun, Ngaku Senang Diciduk Polisi

Polisi berhasil membongkar bisnis bakso ayam tiren (mati kemaren) di Kabupaten Bantul, DIY. Berikut rangkuman fakta-faktanya:

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in 5 Fakta Pasutri di Bantul Jual Bakso Ayam Tiren: Sudah Beraksi 7 Tahun, Ngaku Senang Diciduk Polisi
Kolase Tribunnews.com: Tribun Jogja/Santo Ari dan Kompas.com/Markus Yuwono
Polisi menangkap sepasang suami istri MHS (51) dan AHR (50) asal Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang telah membuat bakso ayam tiren sejak 2015 silam (Kanan). Produk bakso ayam tiren milik pelaku (Kiri). 

Selain itu juga ditemukan mesin pembuat adonan bakso, genset, timbangan, kompor, tabung gas dan lain-lain.

Petugas juga menemukan 18 plastik bakso dengan isi 15 bakso berukuran kecil per plastik, kemudian 9 plastik berisi 5 bakso ukurang sedang dan tiga plastik isi 12 bakso ukuran besar per plastiknya.

"Jadi komplit ada yang kecil, tanggung dan besar. Dari keterangan tersangka 1 kilogram ayam tiren ini dibeli seharga Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu. Dalam sehari keduanya bisa memproduksi 35 kilogram daging ayam tiren untuk menjadi 75 kilogram bakso ayam," urainya.

Baca juga: 4 Fakta Penjara Manusia di Rumah Bupati Langkat, Sudah Beroperasi 10 Tahun

3. Jalankan bisnis selama 7 tahun

Ihsan melanjutkan penjelasannya, kedua pelaku sudah menjalankan usaha membuat bakso sejak 2010 silam.

Saat itu mereka masih menggunakan ayam yang disembelih.

Lantaran harga ayam terus melonjak, pada 2015 mereka nekat memproduksi bakso ayam tiren.

"Dari keterangan tersangka menjelaskan bahwa yang bersangkutan sudah memproduksi bakso tiren sejak tahun 2015. Dapat dibayangkan sekarang kita hitung hampir 7 tahun," ucapnya.

Bakso ayam tiren ini mereka jual di tiga pasar besar di Kota Yogyakarta yaitu Pasar Demangan, Pasar Kranggan, dan Pasar Giwangan.

Berita Rekomendasi

Para tersangka ini bisa mendapatkan keuntungan bersih mencapai Rp 500 ribu per hari.

"Pelaku menyampaikan bahwa hasil produksi dijual di beberapa pasar yang ada di Kota Yogyakarta ada 3 pasar, tapi untuk yang di Bantul tidak ada, semua dijual di pasar di Jogja," bebernya.

Ihsan menyatakan telah memerintahkan anggotanya untuk menarik semua bakso hasil buat tersangka dari pasaran.

Bakso-bakso tersebut hanya dijual dengan bungkus plastik biasa tanpa ada kemasan yang lebih baik ataupun merk dagang.

"Baksonya hanya plastikan biasa masih konvensional," ucapnya.

Baca juga: 6 Fakta Menara Saidah, Gedung Terbengkalai yang Pernah Alami Renovasi Megah & Arsitektur Romawi

4. Ancaman hukuman

Polres Bantul kini sudah menetapkan MHS dan AHR sebagai tersangka dalam kasus ini.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas