Kembali Tenggelam di Lokasi yang Sama, Kali Ini Nyawa Abdul Tak Tertolong
Jumanten curiga peristiwa beberapa waktu lalu terulang di mana suaminya pernah jatuh tenggelam, ia pun langsung meminta bantuan BPBD Denpasar.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Abdul Hamid (30) tewas tenggelam saat memancing ikan di kolam bekas galian Pertokoan Grand Sudirman Blok D, Jalan PB Sudirman, Denpasar Selatan, Bali, Rabu (26/1/2022).
Kuat dugaan, Abdul terjatuh ke kolam karena penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh.
Bukan hanya sekali ini saja, Abdul juga pernah tenggelam di lokasi serupa beberapa bulan lalu, namun saat itu nyawanya bisa tertolong oleh warga sekitar karena cepat diketahui.
Sedianya Abdul memancing ditemani sang istri, Jumanten (50).
Sembari menunggu suami memancing, Jumanten mengisi waktunya untuk mencari buah lamtoro untuk dibuat sayur.
Lalu, sekitar 30 menit berselang, Jumanten kembali ke lokasi tempat suaminya memancing, namun tidak dijumpainya sang suami.
Jumanten bertanya kepada pemancing lain mengaku tidak mengetahui, justru yang ia dapati ialah sandal milik suami yang berada di pinggir kolam, namun orangnya tidak ada.
Baca juga: 4 Calon TKW asal Indramayu Jadi Korban Kapal Tenggelam di Perairan Malaysia, 3 Orang Tewas
Jumanten sempat pulang ke kosnya di Jalan Pulau Sebatik, Dauh Puri Kelod diantarkan orang di lokasi, kemudian ia kembali ke TKP bersama tetangga kos untuk mencari Abdul.
Jumanten curiga peristiwa beberapa waktu lalu terulang di mana suaminya pernah jatuh tenggelam.
Ia pun langsung meminta bantuan melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar.
BPBD kemudian mengerahkan tim penyelam berjumlah empat orang.
Akhitnya pria yang kesehariannya berjualan air keliling itu ditemukan di dalam kolam sedalam tiga meter.
"Epilepsinya sering kambuh tiba-tiba, lagi duduk saja bisa jatuh, Kamis sering mancing di sini dan dia sempat jatuh juga," tutur Jumanten.
Tim BPBD Denpasar mendapatkan laporan pada pukul 17.00 Wita, dan menemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa di dalam kolam sejam kemudian.
Lalu proses evakuasi pun dilakukan dan menjadi tontonan warga sekitar.
"Pada saat ditemukan sekitar pukul 18.00 Wita kondisi jenazah belum kaku, namun sudah membiru dan mengeluarkan busa pada saat ditemukan," kata Petugas BPBD Denpasar yang mengevakuasi jenazah korban, Made Sanjaya kepada Tribun Bali.
"Istrinya bilang suaminya punya riwayat penyakit epilepsi dan sebelumnya juga pernah tenggelam di lokasi yang sama dan tertolong oleh warga sekitar," sambungnya.
Oleh petugas, jenazah Abdul dievakuasi dari TKP menuju Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Tim penyelam menemukan jenazah tersangkut di ranting pohon, jadi tidak sampai dasar kolam, tidak mengambang juga, tapi tersangkut di tengah-tengah kedalaman kolam itu, setelah dievakuasi dari kolam kami bawa ke KMJ Sanglah," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Diduga Epilepsi Kumat, Abdul Tenggelam Saat Memancing di Denpasar, Tersangkut di Ranting Pohon