Pasutri Aceh Tamiang Datangi Kodim Usai Diancam Anak karena Tak Bisa Belikan Motor Trail
Hasrat menunggangi motor trail yang tak lagi terbendung membuat si anak yang baru kelas III SMP mulai menebar ancaman membacok kedua orangtuanya
Editor: Eko Sutriyanto
Heru mengaku sebetulnya dia sudah memiliki sepeda motor jenis bebek namun si anak enggan memakai sepmor itu dan tetap ngotot dibelikan trail.
Di akhir kedatangan itu, Heru sempat meninggalkan fotokopi surat tanah yang hendak dijualnya kepada Koptu Ismail, sedangkan istrinya hanya bisa menangis.
Berencana temui si anak kepada Serambi, anggota Babinsa Simpang IV Koptu Ismail mengaku akan menemui anak yang mengancam orangtuanya demi sepeda motor trail.
Rencana pertemuan ini bersifat edukatif untuk memberi pemahaman kepada remaja kelas III SMP itu tentang kondisi keuangan orangtuanya yang selama ini bekerja sebagai penderes kebun kelapa sawit.
Baca juga: Diduga Diinjak Gajah, Pemilik Kebun Sawit di Riau Ditemukan Tewas Dalam Kondisi Mengenaskan
Ismail berharap pertemuan ini bisa membuat sang anak tidak lagi merongrong orangtuanya untuk membeli sepeda motor trail.
“Ini kan persoalan keluarga. Kasihan orangtuanya karena sudah berpikiran menjual tanah untuk membeli motor trail," kata Ismail, Kamis (27/1/2022).
Ismail menegaskan, permintaan sang anak tidak dapat didukung karena bertentangan dengan etika dan moral.
Apalagi permintaan itu disertai dengan pengancaman yang membuat orangtuanya takut.
Ismail berharap pertemuan nanti bisa menyurutkan niat orang tua anak tersebut menjual ataupun memukar tanah dengan sepeda motor.
"Tidak selayaknya sikap anak seperti itu, jelas tidak bisa dibenarkan, tugas anak seusia dia itu masih sebatas sekolah atau belajar serius," jelas Ismail. (rahmad wiguna)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Suami-Istri Mengadu ke Kodim Takut Dibacok Anak karena Belum Beli Trail