Melalui Akun Twitter @atniish, Perempuan Ini Sebut Ayahnya Disandera di Pelabuhan Sape
Akun itu posting tangkapan layar sebuah SMS di selulernya, menyebut jika ayahnya disandera di Pelabuhan Sape Kabupaten Bima
Editor: Eko Sutriyanto
Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra yang dikonfirmasi, menjelaskan melalui Kasi Humas Iptu Jufrin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek Sape.
"Mohon izin untuk kejadian ini, tim dari Polsek Sape sudah melakukan pencarian atau penyelidikan dari kemarin dan sekarang masih kami konfirmasi kembali kepada tim," jawabnya via ponsel.
Jufrin juga mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah kejadian tersebut benar atau tidak.
"Termasuk komunikasi dengan pemilik akun twitter itu, masih kami komunikasikan dengan tim di Sape," pungkas Jufrin.
Dugaan penyanderaan di Pelabuhan Sape, yang viral di twitter kini mendapat atensi kepolisian.
Tidak Kooperatif
Sementara Kapolres Bima Kota, AKBP Henry Novika Chandra kepada TribunLombok.com mengatakan, penyelidikan sudah dilakukan sejak kemarin namun pihaknya kesulitan berkomunikasi dengan pemilik akun @atniish.
"Kami sudah berhasil komunikasi dengan pemilik akun itu, tapi yang bersangkutan tidak kooperatif," ujarnya.
Dari beberapa percakapan yang dilakukan penyidik dengan @atniish, diketahui jika ia berada di Banyuwangi Jawa Timur.
Kemudian, polisi meminta nomor kontaknya agar bisa dibantu.
Namun, pemilik akun tersebut justeru meminta polisi hanya berkomunikasi melalui pesan twitter.
"Meski sulit, kami terus upayakan pencarian untuk memastikan kebenaran kabar ini," tegas Henry.
Tim di lapangan telah menyelidiki dan menghimpun informasi di Pelabuhan Sape.
Diketahui, ada dua pengepul ikan hias.
"Bos dua pengepul ini, ada di Kelurahan Dara Kota Bima," ungkap kapolres.
Sejauh ini, tidak ada satu pun warga atau nelayan di sekitar Pelabuhan Sape yang mengenal atau pernah melihat foto bapak yang sudah diposting akun @atniish.
"Kami sudah turunkan personil KPPP, Pol Air, Sat Intel, Sat Reskrim dan Polsek Sape," pungkas Henry. (TribunLombok/Atina)