Sosok Gadis Cantik Berumur 16 Tahun di Siak Ditemukan Tewas, Mudah Bergaul dengan Emak-Emak
Mantan Penghulu Kampung Paluh mengakui tidak banyak anak remaja yang sehebat korban ini dalam bergaul utamanya dengan emak-emak dan anak-anak
Editor: Eko Sutriyanto
Menurut Rofai, jika semua orang peduli pada detik-detik awal hilangnya VRM, mungkin masih ada peluang.
Sayangnya, justru kaum emak-emak yang lebih peduli dan kami laki-laki yang ikut mencari hanya dapat dihitung jari sebelah tangan.
“Harapan kami waktu mengadu ke Trantib kecamatan agar menurunkan anggota untuk menyisir kampung demi kampung.
Tetapi pihak mereka justru minta kronologi dan mengurus administrasi terlebih dahulu tanpa menurunkan anggota,” tuturnya.
Setelah ditemukan mayat VRM barulah semuanya sibuk menunjukkan kepedulian.
Hal tersebut sangat dikesalkan Rofai, mengingat ia juga sangat dekat dengan kelurga korban pembunuhan ini.
Istrinya, Varita Lona juga mengatakan hal yang sama.
Ia menilai sosok VRM semasa hidup sangat menyenangkan. VRM juga sangat sopan, baik pembawaan maupun dari segi pakaian.
“Anak ini sangat santun kepada orang tua, penyayang kepada anak -anak. Kawannya semua orang, dan rajin membantu ibunya,” kata dia.
Dia mengatakan benar-benar kehilangan sosok anak gadis yang baik. Bahkan VRM juga tidak biasa keluyuran sendirian di malam hari.
Karena itu ibunya tidak menyangka akan pergi selamanya saat minta izin beli paket data ke kampung sebelah.
Baca juga: Aksi Sadis Seorang Remaja di Siak Rudapaksa dan Bunuh Siswi SMA di Kebun Sawit, Pelaku Jebak Korban
“Saya sendiri pun juga merasa tidak perlu dikhawatirkan dari sosok Vebi, dia tidak akan aneh-aneh. Tetapi begitulah takdir,” kata dia.
Varita Lona berharap aparat penegak hukum bisa menjatuhkan hukuman setimpal kepada pelaku.
Sebab, kasus yang dialami VRM adalah kasus yang paling mengerikan di Kampung Paluh selama ini.