Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Paparkan Proses di Balik Pengukuran Lahan Desa Wadas: Tuai Pro Kontra, Libatkan Komnas HAM

Ganjar Pranowo beberkan proses di balik pengukuran lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo: Tuai Pro Kontra, Libatkan Komnas HAM.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Daryono
zoom-in Ganjar Paparkan Proses di Balik Pengukuran Lahan Desa Wadas: Tuai Pro Kontra, Libatkan Komnas HAM
Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. - Ganjar Pranowo beberkan proses di balik pengukuran lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo: Tuai Pro Kontra, Libatkan Komnas HAM. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo buka suara soal polemik pengukuran lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Diketahui, pada Selasa (8/2/2022), dilakukan pengukuran lahan di Desa Wadas terkait pembangunan bendungan alias waduk Bener.

Peristiwa pengukuran ini berujung ricuh karena mendapat penolakan dari warganya.

Banyak warga mengecam aksi pengukuran ini hingga tagar Wadas Melawan juga banyak diserukan di jagat raya Twitter.

Baca juga: DPR Minta Ganjar Pranowo Datang ke Wadas, Selesaikan Masalah dengan Dialog

Ganjar menyebut pengukuran lahan itu hanya dilakukan pada lahan milik warga yang sudah sepakat.

Dikatakannya warga yang sepakat itu meminta agar segera dilakukan pengukuran lahan.

"Siapa yang dilakukan pengukuran? Mereka yang sudah sepakat. Kami tidak akan masuk kepada mereka yang belum sepakat."

Berita Rekomendasi

"Untuk apa? Untuk menghormati sikapnya. Itulah kenapa kami sangat hati-hati," ucap Ganjar dalam konferensi persnya, disiarkan YouTube Kompas TV, Rabu (9/2/2022).

Gubernu Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Gubernu Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Berikut proses di balik pengukuran lahan di Desa Wadas yang disampaikan Ganjar:

1. Proses Pembangunan Waduk Disebut Berlangsung Sejak 2013

Proses rencana pembangunan waduk Bener terbilang cukup lama.

Ganjar Pranowo menyebut proses berlangsung sejak tahun  2013.

Proyek bendungan ini, kata Ganjar, bertujuan untuk membangun jaringan irigasi yang diperkirakan bisa mengairi 15.519 hektare.

Namun dalam prosesnya, muncul warga yang pro dan kontra dengan proyek tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas