Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Padi Gogo Jadi Solusi Menko Airlangga Ubah Lahan Kering Jadi Produktif

Airlangga Hartarto dorong optimalisasi budidaya Padi Gogo di karena merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Padi Gogo Jadi Solusi Menko Airlangga Ubah Lahan Kering Jadi Produktif
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal tersebut saat menyaksikan langsung panen perdana Padi Gogo di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung. 

Budidaya Padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.

Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya Padi Gogo, salah satunya adalah Provinsi Lampung.

Sebagai Provinsi yang termasuk dalam urutan ke lima produsen padi nasional, adanya budidaya Padi Gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.

Baca juga: Menko Airlangga Harap Kasus Omicron akan Melandai di Maret 2022 

Baca juga: Satgas Sebut Laju Penularan Covid-19 Jakpus Tertinggi di Jabodetabek, Wagub DKI Angkat Bicara 

Berdasarkan rilis data dari Badan Pusat Statistik, produksi padi Provinsi Lampung pada tahun 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47 % terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha.

Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada pada tahun 2020 mencapai sebanyak 30 ribu ton GKG.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga mendorong Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir.

Tujuannya, agar pertanian lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi.

Berita Rekomendasi

Selain itu, lanjut Menko, penggunaan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian bermuara pada swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.

“Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras. Jadi, sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapatkan permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia,” imbuh Menko Airlangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas