Joki Pembuat Skripsi Marak saat Pandemi, Lestari Tak Ragu Bayar Rp 4 Juta
Fenomena joki tugas akhir atau konsultan skripsi kuliah sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Fenomena joki skripsi bukan sesuatu hal yang aneh lagi. Apalagi disaat pandemi Covid-19 melanda banyak mahasiswa yang tidak sedikit yang memilih jalur cepat dengan menyewa jasa juru tulis.
Istilah juru tulis atau joki skripsi ini sekarang lebih dikenal sebagai konsultan tugas akhir. Fenomena joki tugas akhir atau konsultan skripsi kuliah sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.
Seorang mahasiswa pergurun tinggi swasta di Semarang, Lestari (nama samaran) memilih untuk menggunakan jasa joki pembuat skripsi.
Dia beralasan tidak punya waktu untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Sebab, saat menjelang semester akhir pada tahun 2019, sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Alhasil, waktunya selama seharian dia gunakan hanya untuk bekerja.
"Sedangkan liburnya hanya hari Minggu. Otomatis untuk cari data penelitian skripsi saya kesulitan. Dulu sempat kepikiran cari kerja setelah lulus. Tapi kebetulan ada tawaran, kenapa tidak diambil," terangnya.
Dirinya pun juga tak ingin selalu merepotkan orangtuanya. Tujuannya bekerja tak lain untuk sedikit membiayai berbagai kebutuhan perkuliahan di semester akhir.
Lestari meminta waktu maksimal dua bulan untuk pengerjaan penelitian skripsi yang dia inginkan.
Namun sebelum semua dikerjakan, Lestari harus membayar DP terlebih dahulu.
"Saat itu DP-nya 50 persen dulu. Total biaya jasa yang diminta dulu Rp 4 juta. Enggak murah memang. Tapi daripada saya harus mundur lagi lulusnya," kata wanita asal Rembang ini.
Supaya bisa menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh dosen pembimbing, Lestari akan berkonsultasi dahulu dengan joki skripsinya. Sehingga ia bisa memahami substansi dari penelitiannya hingga data-data yang disajikan.
Tak Pernah Iklankan
Rifky, seorang joki skripsi, saat ini sudah biasa menerima beberapa tawaran. Padahal dirinya tidak pernah menawarkan jasanya melalui iklan maupun media sosial.
Ia bercerita saat itu dikenalkan oleh temannya seorang mahasiswa Unwahas Semarang yang membutuhkan bantuan membuat skripsi.