Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Haru dan Bahagia, Keluarga di Sragen Sambut Kepulangan Tili, Sang Penyelamat Buaya Berkalung Ban

10 tahun tak menginjakkan kaki di kampung halaman, Tili sang penyelamat buaya berkalung ban di Palu akhirnya mudik ke Sragen, keluarga sambut bahagia

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Haru dan Bahagia, Keluarga di Sragen Sambut Kepulangan Tili, Sang Penyelamat Buaya Berkalung Ban
Kolase Tribunnews.com: TribunPalu.com/Ketut Suta dan AFP PHOTO/ARFA
(Kiri) Foto Tili, pria yang berhasil menangkap buaya berkalung ban di Palu (Kiri) Foto buaya berkalung ban sebelum ditangkap. 

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Kerinduan Waginem akan kehadiran putra tercintanya akhirnya terobati.

Ya, anak bungsu Waginem adalah Tili (35) yang viral setelah melepaskan jeratan ban dari tubuh buaya di Kota Palu.

Tili yang memiliki nama asli Paiman tersebut, sudah hampir 10 tahun tidak pulang ke rumahnya di Sragen, tepatnya di Dukuh Pondok, RT 19, Desa Kandang Sapi, Kecamatan Jenar.

Sejak masih remaja, Tili diketahui sudah merantau ke Sulawesi, bersama dengan kakak dan beberapa tetangganya.

Waginem sendiri akhirnya baru mendengar kabar Tili, setelah Tili viral di media sosial atas keberaniannya melepaskan jeratan ban ditubuh buaya.

(Kiri) Foto Tili, pria yang berhasil menangkap buaya berkalung ban di Palu (Kiri) Foto buaya berkalung ban sebelum ditangkap.
(Kiri) Foto Tili, pria yang berhasil menangkap buaya berkalung ban di Palu (Kiri) Foto buaya berkalung ban sebelum ditangkap. (Kolase Tribunnews.com: TribunPalu.com/Ketut Suta dan AFP PHOTO/ARFA)

Tili Sang Penyelamat Buaya Berkalung Ban Pulang Kampung, Keluarga di Sragen Sambut Bahagia

Kabar kepulangannya ke Sragen, dibenarkan oleh Kakak Kandung Tili, Tarumi.

BERITA TERKAIT

"Iya benar, rencana hari ini mau pulang, mungkin sampai Sragen sore atau malam, berangkat dari sana (Palu) jam 10.00 WIB," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (21/2/2022).

Kabar kepulangan Tili pun sontak membuat bahagia ibu dan kakaknya yang ada di Sragen.

Sebelumnya, keluarga di Sragen sudah dapat menghubungi Tili secara langsung melalui sambungan telepon.

"Karena yang di Sragen enggak punya nomor teleponnya, Tili yang mengubungi kesini, perasaannya bahagia karena bisa tahu kabarnya langsung," ungkapnya.

Baca juga: Fenomena Hujan Es Landa Jatim, Jateng dan Jabar, Ada Apa ?

Bahkan, Waginem sempat sakit selama 3 hari, setelah rasa rindunya sedikit terbayarkan berkat mendengar suara putra pemberaninya.

"Kemarin sempat sakit 3 hari, enggak mau makan, enggak bisa bangun, mungkin kaget, tapi ini sudah baikan, sudah mau makan," terangnya.

Waginem tak sabar menyambut kedatangan Sang putra tercinta.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas