Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Haru dan Bahagia, Keluarga di Sragen Sambut Kepulangan Tili, Sang Penyelamat Buaya Berkalung Ban

10 tahun tak menginjakkan kaki di kampung halaman, Tili sang penyelamat buaya berkalung ban di Palu akhirnya mudik ke Sragen, keluarga sambut bahagia

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Haru dan Bahagia, Keluarga di Sragen Sambut Kepulangan Tili, Sang Penyelamat Buaya Berkalung Ban
Kolase Tribunnews.com: TribunPalu.com/Ketut Suta dan AFP PHOTO/ARFA
(Kiri) Foto Tili, pria yang berhasil menangkap buaya berkalung ban di Palu (Kiri) Foto buaya berkalung ban sebelum ditangkap. 

Pesan Tili Penyelamat Buaya Berkalung Ban untuk Ibundanya di Sragen : Gak Usah Mikir yang Aneh-aneh

Selama bertahun-tahun, Waginem tak bisa berkomunikasi dengan sang putra, yakni Tili.

Ia baru mengetahui kabar sang anak, ketika aksi Tili viral karena telah menyelamatkan seekor buaya dari jeratan ban ditubuhnya.

Wagimen terharu sekaligus senang, ternyata anak bungsunya itu dalam keadaan sehat di tanah perantauan.

Tak lama setelah pemberitaannya viral, dengan bantuan berbagai pihak, Tili pun dapat menghubungi langsung keluarga di Sragen.

Baca juga: Warga Ceritakan Fenomena Hujan Es, Ada yang Sebesar Jempol Tangan, Krikil dan Kelereng

Sang ibu, Waginem menceritakan bagaimana mereka pertama kali berhubungan setelah 7 tahun lamanya tidak dapat bertukar kabar.

"Pas telfon, Tili menanyakan, Piye Mbok? (Bagaimana Bu keadaannya?), ning awak ndredeg (badan rasanya gemetar), peloh kok le kudu turu wae (lemas nak rasanya harus tidur terus)," kata Waginem, kepada TribunSolo.com, Senin (21/2/2022).

Berita Rekomendasi

"Dijawab Tili, Gak sah ndredeg, sing sehat (nggak usah gemetaran, harus sehat), wis maem durung (sudah makan belum), mpun aku yo ngono (sudah aku bilang begitu)," terangnya.

Selanjutnya, demi menenangkan hati sang ibu, Tili menyampaikan agar ia segera tidur.

Tili juga berpesan agar ibunya tidak terlalu memikirkan banyak hal.

"Yo wis ndang bobok (ya sudah segeralah tidur), rasah mikir sing-sing (gak usah mikir yang tidak-tidak)," kata Waginem menirukan pernyataan sang anak.

Kemudian telfon dimatikan oleh Tili.

Waginem, Ibu Kandung Tili saat ditemui di rumahnya di Dukuh Pondok, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen, Jumat (11/2/2022). Sosok Tili yang viral karena bisa menaklukkan buaya raksasa yang selama ini merana karena terjerat ban di Palu, Sulawesi Tengah.
Waginem, Ibu Kandung Tili saat ditemui di rumahnya di Dukuh Pondok, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen, Jumat (11/2/2022). Sosok Tili yang viral karena bisa menaklukkan buaya raksasa yang selama ini merana karena terjerat ban di Palu, Sulawesi Tengah. (TribunSolo.com/Septiana Ayu/TribunPalu.com)

Percakapan tersebut, menjadi kali pertama Waginem bisa mendengar secara langsung kabar dari Tili.

Meski singkat, percakapan tersebut mampu mengobati sedikit kerinduan Waginem.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas