Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuh Mahasiswa Unej 10 Tahun Lalu: Sering Diejek Calon Mertua, Kuliah Tidak Lulus, Jadi Terapis

Tersangka A ini sering diejek calon mertuanya ketika itu, karena dianggap kurang secara ekonom

Editor: Erik S
zoom-in Pembunuh Mahasiswa Unej 10 Tahun Lalu: Sering Diejek Calon Mertua, Kuliah Tidak Lulus, Jadi Terapis
surya.co.id/sri wahyunik
ARH dan MR, tersangka pembunuhan mahasiswa Universitas Jember (Unej) 10 tahun silam saat rilis di Mapolres Jember, Kamis (24/2/2022) 

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Dua tersangka pembunuh Galau Wahyu Utama (19), mahasiswa FKIP Universitas Jember (Unej) akhirnya ditangkap polisi.

Keduanya ditangkap ketika kasus tersebut berumur 10 tahun kurang 5 hari.

Galau ditemukan meninggal dalam kondisi jasad terbakar di sebuah lahan kosong di Jl M Yamin Kelurahan Tegalbesar, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Selasa (26/2/2022).

Pekan lalu, tim Pidana Umum Satreskrim Polres Jember terbang ke Bali, karena mengendus keberadaan calon tersangka di Pulau Dewata. Senin (21/2/2022) pukul 03.00 Wib, polisi berhasil membekuk satu orang tersangka yakni Arif Rachman Hakim (33).

Baca juga: Kasus Pembunuhan Mahasiswa Jember 9 Tahun Lalu akhirnya Terungkap, 1 Pelaku Ditangkap di Bali

Dia adalah warga Desa Sukowiryo Kecamatan Jelbuk yang sejak tahun 2015 merantau ke Bali.

Di Bali, Arif bekerja sebagai terapis pijat.

Setelah menangkap Arif, polisi pun menangkap rekan Arif dalam membunuh Galau, yakni M Rofiqi (30) warga Desa Kamal Kecamatan Arjasa.

BERITA TERKAIT

Polisi menangkap Rofiqi di rumahnya di Arjasa.

Arif mengaku kalau dirinya yang mengajak Rofiqi, teman SMP-nya di Jelbuk.

Kedua orang ini merupakan teman kecil.

"Saya yang mengajak Rofiqi, bahkan yang memintanya membantu saya," ujar Arif.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Mahasiswa Jember 9 Tahun Lalu Terungkap, Pelaku Ditangkap, Ini Motifnya

Membantu itu adalah membantunya mencuri mobil.

Karena dia sudah gelap mata akibat kerap diejek calon mertuanya.

"Tersangka A ini sering diejek calon mertuanya ketika itu, karena dianggap kurang secara ekonomi," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dalam rilis, Kamis (24/2/2022).

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas