Pembunuh Mahasiswa Unej 10 Tahun Lalu: Sering Diejek Calon Mertua, Kuliah Tidak Lulus, Jadi Terapis
Tersangka A ini sering diejek calon mertuanya ketika itu, karena dianggap kurang secara ekonom
Editor: Erik S
Rumah yang dijual itu merupakan rumah paman Galau tersebut.
Baca juga: Perempuan Tua di Langkat Sumut Jadi Korban Pembunuhan: Pelaku Kabur dari Jendela
Arif memang menelepon sang penjual rumah.
Si penjual bilang, kalau di rumah tersebut ada sang keponakan.
Arif dan Rofiqi lantas bertamu ke rumah tersebut, dan bertemu dengan Galau.
Arif meyakinkan kalau bosnya hendak bertemu karena tertarik membeli rumah tersebut.
Galau kemudian ikut bersama Arif dan Rofiqi.
Mereka bertiga berkendara memakai mobil Galau.
Galau diarahkan ke kawasan perumahan di seputaran GOR Kaliwates.
Di situlah, Arif dan Rofiqi menghabisi nyawa Galau.
Arif mencekik Galau sampai tidak bisa bernafas sampai akhirnya meninggal dunia.
Arif lantas menyetiri mobil Galau ke arah Kelurahan Mangli.
Di Mangli, kedua orang tersebut memindahkan jasad Galau dari jok tengah, ke bagasi mobil.
Kemudian mereka ke kawasan Rembangan Kecamatan Arjasa membeli bensin.
"Sampai akhirnya, tersangka membakar korban di sebuah lahan kosong untuk menghilangkan jejak, karena bingung melihat korban meninggal dunia," ujar Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dalam rilis, Kamis (24/2/2022).
Bensin itu dipakai untuk membakar jasad Galau di sebuah lahan kosong di Jl M Yamin Kelurahan Tegalbesar, Kaliwates.
Baca juga: Perempuan Tua di Langkat Sumut Jadi Korban Pembunuhan: Pelaku Kabur dari Jendela
Sebelumnya, jasad Galau diikat. Pembakaran dilakukan pukul 02.00 Wib.
Ketika itu, seorang pencari bekicot sempat memergoki aksi mereka.
Namun sang pencari bekicot tidak curiga lebih lanjut, karena Arif menjawab sedang membakar anjing.
"Ada pencari bekicot tanya sedang bakar apa, saya jawab bakar anjing," kata Arif.
Setelah itu, keduanya kabur meninggalkan lokasi, sampai akhirnya ketika matahari terbit, sesosok jasad terbakar ditemukan.
Belakangan kemudian diketahui jasad itu adalah Galau Wahyu Utama, mahasiswa FKIP Unej.
Berita ini telah tayang di Surya Malang berjudul:
Pengungkapan Pembunuhan Mahasiswa Jember 10 Tahun Silam Bermula dari Mobil
dan
Pembunuh Mahasiswa Jember Kerap Nongkrong di Kampus, Sempat Kuliah Tapi Tak Lulus