Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Distrik Beoga yang Rawan Diserang KKB, Tak Ada Lagi Guru SD Sejak Penembakan Oktovianus

Distrik Beoga memiliki luas wilayah mencakup 809.008 kilometer persegi. Di Beoga tidak terdapat satu pun kendaraan roda empat, hanya ada ambulans.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengenal Distrik Beoga yang Rawan Diserang KKB, Tak Ada Lagi Guru SD Sejak Penembakan Oktovianus
Istimewa
Lokasi sekolah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, yang sejumlah bangunannya dibakar oleh KKB pada Kamis (8/4/2021) dan Jumat (9/4/2021). 

"Di Beoga kalau lagi aman, penerbangan masuk bisa sampai empat kali dalam sehari. Harga tiket (pesawat) untuk orang tanpa barang Rp 1,8 juta, kalau bawa barang ditimbang lagi tarifnya Rp 20.000 per kg," ujar Ipda Ali Akbar saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (4/3/2022).

Ali Akbar mengatakan, sejak 23 Februari 2022 dirinya telah menerima Surat Telegram mutasi ke Polda Papua.

Namun serah terima jabatannya baru akan dilakukan pada akhir minggu ini.

Baca juga: Aparat Gabungan Siapkan Sejumlah Skenario untuk Proses Evakuasi 8 Jenazah Korban Penembakan KKB

Terkait listrik, Ali Akbar menyebutkan, seluruh rumah di Beoga telah memiliki panel surya dengan kapasitas terbatas.

"Kalau malam itu kita pakai listrik hanya untuk lampu (penerangan) saja, itu bisa bertahan sampai pagi. Pagi sampai sore kita pakai untuk keperluan lain, kaya cas HP itu biasanya siang," tuturnya.

Tidak ada mobil

Di Beoga terdapat delapan kampung dengan luas wilayah mencakup 809.008 kilometer persegi.

BERITA REKOMENDASI

Dengan luas wilayah tersebut, di Beoga tidak terdapat satu pun kendaraan roda empat.

Menurut Ali Akbar, satu-satunya kendaraan roda empat adalah ambulans milik Puskesmas Beoga.

"Mobil itu cuma ada satu ambulans yang sekarang taduduk (rusak). Kalau motor cukup banyak," kata dia.

Ali menambahkan, warga Beoga yang ingin memiliki motor harus membelinya di Kabupaten Mimika lalu mengirimnya menggunakan pesawat.

Biaya pengirimannya pun tidak murah karena mencapai jutaan rupiah.

"Mereka beli motor di Timika terus kirim pakai pesawat, ongkosnya Rp 6 juta per motor," ungkap Ali.

Untuk bahan bakar minyak (BBM), Ali Akbar menyebutkan, ada tiga toko yang menjual dengan harga sama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas