Update Pembacokan di Kediri: Kondisi Korban Luka hingga Cerita RT yang Sempat Dikejar Pelaku
Peristiwa pembacokan di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengakibatkan adanya korban jiwa dan luka-luka.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Inza Maliana
"Pada saat berada di Polsek, tersangka juga masih diam dan belum bersedia memberikan keterangan," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Baca juga: Pelaku Pembacokan di Kediri Dikenal Alim, Pendiam, Tak Pernah Terlibat Keributan di Desanya
Cerita Ketua RT yang Sempat Dikejar Pelaku
Masih mengutip Surya.co.id, Ketua RT.41/RW.12 Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Nur Kholis mengatakan, tidak pernah mendengar keributan di rumah Rianto pelaku pembacokan yang tewaskan tiga orang.
Nur Kholis menjelaskan, jika sosok pelaku ini diketahui tidak pernah ada masalah dengan masyarakat.
Pria berusia 54 tahun ini menyebut, jika Rianto adalah sosok yang alim dan religius.
"Dia anaknya pendiam, saya sendiri belum pernah mendengar ada informasi ribut dengan keluarga atau adiknya," kata Nur Kholis saat ditemui di Mapolsek Wates.
Lebih lanjut, Nur Kholis, jika Rianto tidak pernah punya riwayat gangguan jiwa dan dendam terhadap seseorang atau tetangga.
"Wong anaknya diam kok, mau dendam bagaimana," jelasnya.
Diakui Nur Kholis saat kejadian, ia masih beruntung bisa selamat dari amukan Rianto.
Diketahui, Nur Kholis masih masih mempunyai hubungan keluarga dengan Rianto.
"Saat itu dia datang ke rumah, saya tanyai mau cari apa dan kemana. Dia gak ngomong apa - apa, lalu semakin mendekat ke saya."
"Otomatis saya takut, dan istri saya bilang. Mas Lari o, lalu saya lari," ungkapnya.
Ternyata Rianto, lalu mengejar Nur Kholis hingga masuk ke sebuah gudang di dekat rumahnya.
"Dia ngejar terus sampai saya masuk gudang dan pintu saya kunci dengan apa adanya. Tetapi Rianto berusaha mendobrak terus pintu gudang," lanjutnya.