Terduga Teroris di Tangerang Tak Pernah Melapor ke Ketua RT
Tobiin serta keluarganya telah tinggal di Perumahan Samawa Village selama dua tahun.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SEPATAN - Tobiin, warga Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten, tidak melapor ke ketua RT dan RW ketiga tinggal di perumahannya.
Tobbin ditangkap Densus 88. Dia tinggal di sebuah rumah di Kampung Tempe, RT 03/RW 04, Blok D4, Perumahan Samawa Village, Jatimulya, Sepatan Timur.
Bagian depan rumah dari Tobiin, terlihat berwarna putih dan abu-abu. Pada teras tersebut, terlihat sebuah mobil Kijang berpelat nomor warna merah atau mobil dinas pemerintah bernomor A 1593 V.
Sebuah motor Honda Vario bernomor polisi B 6292 COJ juga terlihat berada di sisi depan rumah Tobiin.
Baca juga: Oknum ASN Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri Diduga Terkait Teroris, Ini Respon Menteri Tjahjo
Kediaman Tobiin tersebut berada di bagian paling belakang komplek Perumahan Samawa Village, berbatasan langsung dengan hamparan kebun dan sawah.
Ketua RW 04, Desa Jatimulya, Lukman Shareja mengatakan, Tobiin serta keluarganya telah tinggal di Perumahan Samawa Village selama dua tahun.
Namun kediamannya saat ini, baru ditempati Tobiin selama satu tahun, dan satu tahun sebelumnya, Tobiin tinggal di perumahan yang sama namun pada blok yang berbeda, yakni blok A.
"Tobiin ini tinggal di Perumahan Samawa Village masih terhitung belum lama, soalnya baru dua tahun dia tinggal di sini," ujar Lukman Shareja, Selasa (15/3/2022).
Baca juga: PNS Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang Ditangkap Densus: Kesehariannya Diungkap Kepala Dinas
"Sebelum di rumah sekarang ini, dia sekira satu tahun lalu mengontrak rumah di Blok A, baru pindah ke sini dan ini rumahnya sendiri," sambungnya.
Selama tinggal di kawasan perumahan tersebut, lanjut Lukman, Tobiin tidak pernah melapor kepindahannya kepada ketua RT dan RW setempat.
Menurutnya, identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Tobiin, masih berada di kawasan Neglasari, Kota Tangerang.
"Dia (Tobiin) memang sudah dua tahun tinggal di perumahan ini, tapi sama sekali enggak pernah lapor ke kami pengurus seperti RT dan RW," kata dia.
"Jadi dia tinggal di blok A dan blok D begitu saja, enggak pernah melapor, saya aja sejujurnya enggak kenal sama dia, kalau wajahnya mah tahu," imbuhnya.
Selama tinggal di perumahan tersebut, Lukman mengaku, tidak melihat aktivitas yang mencurigakan.
Pasalnya, Tobiin dikenal oleh warga setempat, sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang.
"Jujur saya kaget ketika dapet informasi Tobiin ditangkep karena diduga teroris, soalnya enggak keliatan sama sekali, biasa-biasa saja perawakannya," ucapnya.
Baca juga: Densus 88 Serahkan Bukti dan Dokumen Terkait Penangkapan Terduga Teroris di Sukoharjo ke Komnas HAM
"Warga tahunya dia PNS Pemkab Tangerang, sebab kalau dia lewat suka menegur, enggak pernah aneh-aneh, rumahnya juga enggak terlalu sering ada keramaian, kalau secara pandangan mata sama seperti orang umumnya," katanya.
Menurutnya, Tobiin memiliki tiga orang anak, yang terdiri dari dua puteri dan seorang anak laki-laki. Namun, puteri pertama Tobiin disebut, sedang menempuh pendidikan di salah satu pesantren.
"Anaknya Tobiin ini ada tiga, anak pertama dan kedua itu wanita, lalu anak ketiga adalah laki-laki. Tapi, anak pertama jarang pulang, sepertinya dia di pesantren," kata Lukman Shareja. (Penulis: Gilbert Sem Sandro)
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Baru Dua Tahun Pindah, Terduga Teroris Tak Pernah Melapor ke Ketua RT