Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembangkit Listrik di Purwakarta Bendung Sungai, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Marah

Penyebabnya, air sungai Ciherang di desa itu dibendung oleh perusahaan tersebut.

Editor: Erik S
zoom-in Pembangkit Listrik di Purwakarta Bendung Sungai, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Marah
dok. DPR RI
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi 

Epet mengatakan, setidaknya ada puluhan hektare sawah di desanya yang mengalami kekeringan. Jika ditotal dari keseluruhan desa di Kecamatan Pondoksalam, ada sekitar 100 hektare sawah yang tak kebagian air.

Menurutnya, aliran sungai Ciherang yang dibendung digunakan perusahaan pembangkit untuk memproduksi listrik dan dijual ke PLN.

“Sekarang saja masih ada hujan air surut dan tidak sampai ke sawah. Apalagi nanti musim kemarau pasti lebih parah,” ujarnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Usulkan Pembentukan Pansus Terkait Minyak Goreng

Epet menjelaskan, ada proyek kincir air milik seorang pengusaha asal Jakarta. Listrik yang dihasilkan perusahaan itu kemudian dijual ke PLN. Pengelola membelokkan air sungai ke arah kincir tersebut.

Tindakan itu membuat sawah, yang sudah ada jauh sebelum perusahaan berdiri, tak dapat air. Akibatnya, sawah tidak bisa dikelola.

“Air sungai dibendung jadi sungai kering. Air dibelokin ke kincir terus dibuang jadi tidak ke sawah,” katanya.

Ditegur Dedi Mulyadi

Berita Rekomendasi

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi yang mendapat laporan sawah di daerahnya kekeringan, langsung melakukan pengecekan ke lokasi.

Setelah ditelusuri, ditemukan jika air dari sungai Ciherang yang dibendung memang dialirkan melalui saluran menuju kincir pembangkit listrik. Sementara aliran sungai yang sudah ada dibiarkan mengering sehingga berimbas pada sawah warga.

“Seharusnya perusahaan ada pertimbangan. Pengambilan air untuk kincir tidak mengganggu kepentingan warga untuk pertanian. Seharusnya air bendungan ini bisa bermanfaat untuk warga dan pertanian,” kata Dedi.

Dedi mengaku tak habis pikir dengan ulah perusahaan pembangkit listrik tersebut. Seharusnya, listrik yang dihasilkan dari sumber sekitar bisa langsung dinikmati oleh warga.

Terkait keluhan warga Desa Salem tersebut Dedi yang juga Anggota DPR RI itu akan langsung memanggil pemilik perusahaan. Diharapkan setelah pemanggilan, air sungai bisa kembali dimanfaatkan warga seperti sediakala.

“Kita panggil perusahaannya karena tidak boleh memanfaatkan air untuk kepentingan sendiri untuk usaha tapi warga di sini dirugikan. Tidak boleh. Musim hujan saja seperti ini kering apalagi kemarau,” katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Marah Besar Perusahaan Pembangkit Listrik Rugikan Warga Desa Salem

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas