Petani di Purwakarta Diduga Lecehkan 8 Santri, Berawal Orangtua Korban Curiga Anaknya Mengurung Diri
Duggaan kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Dugaan kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Dilaporkan yang menjadi pelakunya adalah petani yang karab disapa Haji Kocok.
Ia tinggal di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.
Sementara korbannya santri binaan Haji Kocok berjumlah 8orang.
Kasus ini mulai terbongkar saat orang tua korban berinisial SS (40) asal Kecamatan Tegalwaru yang melihat anaknya mengurung diri di kamar selama sepekan lebih.
Baca juga: Kenalan lewat Medsos, Pemuda Penyuka Sesama Jenis Lecehkan Remaja Laki-laki di Belitung Timur
"Awal kejadiannya gini anak saya tuh ngurung diri di kamarnya selama seminggu terus saya suruh ngaji cuman gak mau nolak terus kata temennya katanya anak saya dilecehkan sama haji kocok (pelaku)," ujar SS saat ditemui TribunJabar.id dikediamannya, Senin (21/3/2022).
Dari informasi yang didapatkan, ke delapan korban ini merupakan santri pesantren di wilayah Kecamatan Tegalwaru tersebut.
Untuk usia para korban sendiri dari sembilan hingga 13 tahun yang dimana semuanya merupakan laki-laki.
Sedangkan pelaku dugaan pelecehan bernama Aef (45) yang merupakan seorang petani masih satu kampung dari semua korban.
Mengetahui hal tersebut, orang tua korban menanyakan kebenaran kepada sang anak.
Benar saja, saat orang tua sedang membicarakan pelaku sang korban langsung kesal karena mengingat apa yang sudah dilakukan pelaku.
Baca juga: Aksi Dukun di Dayeuhkolot Bandung Lecehkan Pasiennya, Pelaku Perdaya Gadis SMA yang Baru Putus Cinta
"Pas saya tanya ke anak saya terkait itu anak saya langsung ngomong "gandeng lah geus teu hayang ngadenge ngaran eta" (berisik lah sudah tidak mau mendengar nama pelaku). Pokonya dia malu kalo ngedenger kata itu," katanya.
Menurut SS, perlakuan dari pelaku dugaan pelecehan terhadap anaknya tersebut sudah sering dilakukan pelaku berulang-ulang.
"Kemungkinan pelaku melakukannya berulang-ulang. Pelaku mengaku ada delapan orang cuman belum tau yang saya tau katanya segitu termasuk anak saya," kata dia.
Selain itu, masih kata SS, pelaku melakukan aksi bejatnya di pesantren di saat seluruh korban sedang tidur dan pelaku langsung memegang alat vital dari para korban.
Untuk saat ini, pihak kepolisian dari Polsek Plered Polres Purwakarta masih mendalami kasus tersebut dan masih menunggu laporan resmi dari para korban.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul 8 Santri Laki-laki di Tegalwaru Purwakarta Diduga Jadi Korban Pelecehan Haji Kocok
(Tribunjabar.id/Dwiky Maulana Vellayati)