Dukung Penanganan Tengkes, Yayasan DKK Salurkan Jamban Sehat di Kota Malang
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas memulai program perguliran sanitasi aman dan sehat. Serah terima dilakukan di Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar, Malang
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
YDKK dalam menggarap program tersebut bergerak menggandeng USAID-IUWASH.
”USAID-IUWASH punya kelompok dampingan sehingga kami bisa menyalurkan dana dengan baik dan transparan. Dana ini tidak diberikan begitu saja, tetapi dengan sistem perguliran,” katanya.
Program sanitasi serupa juga dilakukan YDKK di Magelang dan membangun akses air bersih di Surakarta. Keduanya di Provinsi Jawa Tengah.
Ryan Weddle mengatakan, USAID Indonesia mengapresiasi semua pihak dalam menyukseskan kemitraan tersebut.
”Kami senang melihat tangki septik baru di 60 rumah warga di Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar, di mana itu akan memberikan akses sanitasi lebih baik, mengurangi praktik buang air besar sembarangan, dan pada akhirnya memastikan anak-anak dan generasi mendatang memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” katanya.
Dirinya mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Malang agar warganya bisa mendapatkan sanitasi sehat dan aman.
”Komitmen bersama ini baik. Dengan akses air minum dan sanitasi lebih baik, akan membuat perubahan bagi generasi mendatang dgn kualitas hidup lebih baik ke depan,” katanya.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edy Jarwoko berterima kasih dan mengapresiasi program YDKK dan USAID tersebut. Baginya, kesehatan masyarakat adalah komitmen bersama yang harus diwujudkan.
”Budaya hidup sehat penting. Jauh lebih penting juga, kita bersama-sama membudayakan hidup sehat menjadi kebiasaan sehari-hari termasuk sanitasi. Membudayakan hidup sehat demi peningkatan kualitas hidup lebih baik,” ujar Sofyan.
Apalagi pada 1 April mendatang, menurut Sofyan Edi, Kota Malang akan merayakan HUT ke-108.
Dengan penyerahan sanitasi sehat dan jamban komunal di Sukun tersebut, menurut Sofyan Edi, akan menjadi hadiah terindah bagi Kota Malang dari para pembaca Kompas dan USAID.
”Ke depan, menjadi tugas kita semua di sini untuk merawat dan melanjutkan program-program yang masih ada,” kata Sofyan Edi.
Suedi (65), penerima manfaat sanitasi sehat asal RT 002 RW005 Kelurahan Sukun, mengaku berterima kasih dengan dibangunnya sanitasi biofilter di sana.
”Awalnya saya khawatir karena banyak sumur-sumur warga di sini tidak bisa digunakan lagi karena tercemar kotoran dari tangki septik. Tangki septik milik saya pun dengan cepat penuh dalam hitungan bulan. Rupanya, memang tangki septik buatan awal tidak ramah lingkungan,” tuturnya.
Soedi yakin, bantuan sanitasi sehat dari DKK dan USAID bakal menyelesaikan persoalan warga.\
(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.