Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gunung Anak Krakatau Semburkan Abu Vulkanik, Tak Terdengar Suara Dentuman saat Erupsi 

Saat terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, tidak terdengar suara dentuman, diperkirakan status Gunung Anak Krakatau masih berada di level II, waspada.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Gunung Anak Krakatau Semburkan Abu Vulkanik, Tak Terdengar Suara Dentuman saat Erupsi 
Tribun Lampung/Dedi Sutomo
Suasana dermaga penyeberangan Pulau Sebesi. Dua bulan terakhir, kunjungan turis ke Pulau Sebesi dan kawasan Gunung Anak Krakatau merosot drastis. Gunung Anak Krakatau (GAK) Lampung kembali erupsi dan menyemburkan abu vulkanik pada Minggu (17/4/2022) malam pukul 21:15 WIB 

Kolom abu tampak berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 57 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 54 detik.

Hal itu dibenarkan oleh Andi Suardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau yang berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.

"Iya. Saat ini Gunung Anak Krakatau masih berada pada status level II (waspada)," jelasnya.

Bunyi rekomendasi yang dilansir dari laman website magma.esdm.go.id, masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km.

Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali menunjukkan aktivitasnya. Warga Pulau Sebesi Lampung Selatan masih tetap beraktifitas seperti biasanya meski Gunung Anak Krakatau erupsi.
Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali menunjukkan aktivitasnya. Warga Pulau Sebesi Lampung Selatan masih tetap beraktifitas seperti biasanya meski Gunung Anak Krakatau erupsi. (Dok Pos Pantau GAK)

Sebelumnya diberitakan, Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda masih terpantau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.

Bahkan, kembali terjadi erupsi di gunung api yang sempat mengalami letusan cukup besar di akhir tahun 2018 silam yang memicu tsunami Selat Sunda.

Berita Rekomendasi

Erupsi Gunung Anak Krakatau berlangsung pada Jumat (25/3/2022) siang, sekira pukul 14.37 WIB.

Adapun tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak atau kurang lebih 2.157 m di atas permukaan laut.

Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 54 detik.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau yang berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan Andi Suardi mengakui kembali terjadi erupsi.

"Iya, tapi tidak terdengar suara dentuman. Saat ini Gunung Anak Krakatau masih berada pada status Level II (Waspada)," kata Andi, pada Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Garut: Ada Bekas Jeratan di Leher Sang Ibu, Mulut Anaknya Mengeluarkan Busa 

Dengan rekomendasi KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau, Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas