Dorong Bali Bebas Covid-19, BIN Lakukan Safari Vaksinasi ke Masjid-masjid
Masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang antusias mendatangi sentra vaksinasi dalam suasana kerukunan yang kental.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Bali terus menggalakkan safari vaksinasi Covid-19 di masjid dan musala selama Ramadan agar kualitas daya tahan tubuh atau imunitas masyarakat semakin baik.
Terbaru, safari vaksinasi Covid-19 digelar Binda Bali di Mushala Al Falah, Denpasar.
Masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang antusias mendatangi sentra vaksinasi dalam suasana kerukunan yang kental.
Kepala Binda Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo mengatakan jajarannya akan terus memaksimalkan vaksinasi hingga akhir Ramadan.
"Di penghujung bulan Puasa, kami akan terus menggencarkan vaksinasi di masjid dan mushala hingga menjelang Lebaran. Hal ini kita lakukan, agar masyarakat dapat meningkatkan kekebalan komunal, guna menangkal ancaman penularan Covid-19 saat libur panjang mendatang," ujar Hadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/4/2022).
Baca juga: Putusan MA Terkait Vaksin, Jokowi Mania: Pemerintah Tidak Boleh Abai
Menurut Hadi, kuatnya kekebalan komunal lewat vaksinasi mutlak diperlukan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Lebaran.
Hal ini mengingat, Bali akan banyak menerima kunjungan wisatawan saat libur panjang .
"Intensitas kenaikan interaksi sosial serta mobilitas masyarakat di momen libur panjang niscaya akan diikuti peningkatan risiko penularan Covid-19. Hal ini harus kita mitigasi dengan menaikkan kualitas kekebalan komunal masyarakat Bali," kata Hadi Purnomo.
Jenderal bintang satu ini berharap, masyarakat melengkapi dosis vaksinasi dengan mendatangi sentra pelayanan yang disediakan jajarannya.
Dengan demikian, positivity rate Covid-19 dapat terus dipertahankan di bawah lima persen, sesuai standar aman WHO.
"Kita selalu mengingatkan masyarat untuk segera melengkapi dosis vaksinasi hingga booster bila sudah masuk waktunya. Serta, terus membiasakan prosedur kesehatan atau prokes dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan supaya tidak akan pernah terjadi lonjakan kasus lagi," katanya.