Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Korban Pembacokan dan Penyiraman Air Keras di Palembang Terbaring Lemas di Kasur Tipis

Wahyu Saputra (20) korban pembacokan, penyiraman air keras saat melintas dekat Pasar Cinde Palembang, kini kondisinya memprihatinkan.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Pemuda Korban Pembacokan dan Penyiraman Air Keras di Palembang Terbaring Lemas di Kasur Tipis
TribunSumsel/Shinta Dwi Anggraini
Wahyu Sapurta (20) korban pembacokan dan penyiraman air keras di Jalan Jenderal Sudirman dekat Pasar Cide Palembang saat ditemui di kediamannya di Jalan Binjai Kecamatan IB II Palembang, Kamis (28/4/2020). 

"Saya maunya orang-orang itu ditangkap terus dikasih hukuman berat. Keterlaluan mereka," ucapnya.

pembacokan disertai penyiraman air keras palembang 2
Seorang warga menunjukkan lokasi pembacokan disertai penyiraman air keras terhadap seorang pria di Jalan Jenderal Sudirman dekat Pasar Cinde Palembang, Rabu (27/4/2022) dini hari

Cerita Orang Tua Korban Pembacokan, Anak Terluka Kini Pusing Biaya tak Ditanggung BPJS

Cerita orang tua korban pembacokan, Rajab (44) tak menyangka anaknya akan menjadi korban pembacokan disertai penyiraman air keras yang diduga salah sasaran.

Apalagi dia juga terpaksa mengambil keputusan dengan cepat membawa pulang anaknya, Wahyu Saputra (20) yang baru satu hari mendapat perawatan medis di RSUP Mohammad Hoesin Palembang.

Bukan tanpa alasan, Rajab tak kuat menanggung biaya berobat sang anak yang sama sekali tidak ditanggung oleh BPJS.

"Biayanya saya tidak sanggup," ucap warga Jalan Binjai Kecamatan IB II Palembang ini saat ditemui di kediamannya, Kamis (28/4/2022).

Baca juga: Rindu Sambal Buatan Emak, Yusuf Mudik Kendarai Vespa Ekstrim dari Sabang Aceh ke Malang 

Bekerja dengan membuat bawang goreng lalu menjualnya, Rajab mengaku penghasilan saat ini sudah turun drastis sejak persoalan minyak goreng beberapa waktu lalu.

Berita Rekomendasi

Meski sudah tidak lagi terjadi kelangkaan, dia terkadang dia masih harus menghadapi ribetnya proses membeli minyak goreng curah.

Seperti harus menggunakan KTP serta jumlah pembelian yang dibatasi menjadi persoalan tersendiri yang dihadapinya.

Kondisi itu membuat Rajab dan istri harus ekstra keras dalam mengatur keuangan agar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Belum sudah persoalan itu, nyatanya Rajab dan istri kini harus menghadapi musibah yang menimpa anaknya.

Selain tak tega melihat anaknya yang sudah diluki, mereka juga dipusingkan oleh biaya pengobatan.

"Kemarin untuk biaya sehari di rumah sakit sama tindakan operasi kecil saya habis uang sekitar Rp.1,8 juta," ungkapnya.

Baca juga: Ditinggal Suami Merantau ke Papua, Wanita Asal Pati Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap di Kandang Sapi

Dengan penghasilannya saat ini, Rajab merasa jumlah tersebut sudah cukup besar baginya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas