2 Siswi SMA Asal Bangkalan Loncat dari Mobil Karena Hendak Diculik: Korban Sempat Dilecehkan
Dua siswi SMA di Bangkalan, DI dan DN terpaksa loncat dari dalam mobil melepaskan diri dari usaha penculikan
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Dua siswi SMA di Bangkalan, DI dan DN (16) terpaksa loncat dari dalam mobil melepaskan diri dari usaha penculikan seorang sopir, MA (35).
MA, pria asal Sampang diduga hendak menculik kedua korban dan melakukan pelecehan seksual.
Modusnya adalah menjemput penumpang lain yang berada di Kota Surabaya, Jawa Timur.
MA merupakan sopir mobil Suzuki Carry bernopol P-1520-HC. Mobil berwarna hijau gelap tersebut, di Kabupaten Bangkalan acap disebut sebagai taksi atau kol, yang berfungsi sama laiknya mikrolet yakni sebagai angkutan umum masyarakat.
Baca juga: Kasus Penculikan 12 Anak di Jaksel dan Bogor, KemenPPPA Minta Pelaku Dihukum Berat
Perbedaan terletak pada kategori mobil yang digunakan sebagaimana kendaraan yang diperuntukkan sebagai angkutan dengan bentuk plat nopol berwarna kuning.
Hanya saja, pada mobil yang dikendarai MA, menggunakan plat nopol hitam yang umum digunakan sebagai kendaraan pribadi. Namun terdapat perangkat pengatur argo harga jarak tempuh kendaraan di bagian dashboard mobil tersebut.
Kapolsek Asemrowo Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kompol Hari Kurniawan mengungkapkan, sopir yang mengemudikan mobil angkutan tersebut memang sedang beroperasi mencari penumpang seperti biasa.
Kebetulan sejak pagi tadi. Mobil angkutan tersebut berhenti menanti penumpang (ngetem) di kawasan sekitar bangunan SMAN 4 Bangkalan.
Baca juga: Sopir Angkot Berusaha Culik 2 Siswi SMA di Surabaya, Polisi Nyaris Terkecoh
Sebelum kedua orang korban; DI dan DN itu, masuk menumpang mobil angkutan tersebut. Terdapat beberapa orang penumpang lain di dalamnya.
"Dia juga sempat menurunkan penumpang. Sebelum 2 korban masuk, di dalam mobil sudah ada penumpang lain. Jadi tidak berdua awalnya," ujarnya saat ditemui awak media di depan Mapolsek Asemrowo, Rabu (18/5/2022).
Setelah memastikan bahwa di dalam mobilnya hanya terdapat dua orang siswi berkerudung tersebut.
MA kemudian menginjak gas kencang-kencang menuju arah kawasan Jembatan Suramadu.
Menyadari bahwa tujuan perjalanan mereka tak seperti yang diinginkan. Hari mengungkapkan, kedua korban sudah berupaya meminta si sopir menepikan laju mobilnya, agar bisa segera turun.
Baca juga: Hindari Trauma, Ayah Korban Penculikan Bocah di Tangsel Bakar Baju Baru Pemberian Sang Penculik
Namun, si sopir MA tak mengabulkan permintaan mereka, dengan berdalih sedang menjemput penumpang lain yang sedang menunggunya di Kota Surabaya.