Habitatnya Dialihfungsikan Jadi Perkebunan, Picu Gajah Masuk Pemukiman dan Perkebunan di Aceh
Saat ini habitat atau tempat binatang berbelalai tersebut mencari makan dan hidup semakin sempit
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Belasan ekor kembali merusak tanaman warga dalam kebun, di antaranya di Kecamatan Langkahan, Nisam Antara dan Cot Girek, Aceh Utara.
Terakhir terjadi di Dusun Sarah Raja Desa Leubok Pusaka Kecamatan Langkahan Aceh Utara.
Kawanan gajah merusak tanaman pinang, pisang, coklat dan sejumlah tanaman lainnya dalam kebun warga.
Selain itu, gajah liar tersebut juga merusak gubuk sebagai tempat istirahat dan menginap pemilik kebun dalam kawasan itu.
Pun belum diketahui secara pasti, kerusakan kebun warga, tapi ditaksir kebun warga yang merusak lebih dari satu hektar dan beberapa gubuk.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, hal itu terjadi karena adanya pembukaan lahan perkebunan yang baru untuk tanaman kelapa sawit milik perusahaan, di kawasan Dusun Saraha Raja dan di kawasan Nisam Antara.
Baca juga: Pilar Batas Aceh Tamiang-Langkat Mulai Dipasang, Lokasi Merupakan Jalur Perlintasan Gajah
Sehingga habitat atau tempat binatang berbelalai tersebut mencari makan dan hidup semakin sempit.
Sebelumnya kawasan Dusun Sarah Raja dan beberapa lokasi pernah di lintasi kawanan gajah tersebut yang akhirnya menyebabkan kebun warga rusak.
Namun, tidak sesering dalam beberapa bulan terakhir ini. Ketika warga mengusirnya dengan menggunakan mercon, tapi Poe Meurah -sebutan lain untuk gajah itu, belum pindah dari kawasan itu.
Sehingga sampai kemarin, kawanan gajah tersebut masih berada di kawasan Dusun Sarah Raja. Kondisi ini menyebabkan warga resah.
Karena sewaktu-waktu kawanan gajah tersebut dapat dengan mudah merusak kebun warga lagi. Bahkan, juga mengancam keselamatan warga yang tinggal dalam gubuk dalam kebun.
Staf BalaiKonservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)ResorAceh Utara, Nurdin, kepada Serambinews.com, Selasa (7/6/2022), menyebutkan dalam beberapa bulan terakhir ini semakin sering kawanan gajah masuk ke kebun warga, karena habitat sudah dialihkan fungsikan menjadi lahan perkebunan.
“Bahkan kita hampir tiap hari menerima laporan,” katanya. Sehingga kawanan gajah tersebut masih berada di kawasan Dusun Sarah Raja, meskipun sudah diusir oleh petugas.
“Konflik gajah dengan petani di kawasan itu sudah sering terjadi.Bahkan semakin sering dan parah kerusakan. Untuk mengatasi persoalan ini perlu melibatkan semua pihak, tidak bisa hanya BKSDA,” kata Nurdin.
Konflik ini kata Nurdin akan terus terjadi, karena hutan di kawasan itu sudah ditebang untuk dijadikan perkebunan, sehingga kalau diusir, tetap akan datang lagi, karena tak ada tempat tinggal lagi bagi gajah liar tersebut.
“Informasi petugas, bukan hanya gubuk, tapi peralatan dalam rumah juga ikut dirusak kawanan gajah, seperti kulkas dan perabotan rumah,” pungkas Nurdin.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ini Penjelasan BKSDA Soal Gajah Sering Merusak Kebun Warga di Aceh Utara