Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Sadis Ayah Mutilasi Putrinya, Mengamuk Tenteng Organ Korban dan Teriak: Ini yang Kalian Mau

Seorang ayah di Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau tega memutilasi anak kandungnya.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Aksi Sadis Ayah Mutilasi Putrinya, Mengamuk Tenteng Organ Korban dan Teriak: Ini yang Kalian Mau
Kolase Tribunnews.com: TribunPekanbaru.com/Istimewa dan Dok. Polres Inhil
(KIRI) Lokasi kejadian ayah mutilasi anak kandung dan (KANAN) Arharubi, ayah yang memutilasi anak kandungnya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah di Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau tega memutilasi anak kandungnya.

Pelaku bernama Arharubi (42), sedangkan korbannya berinisial F (9).

Aksi keji pelaku itu dilakukan pada Senin (13/6/2022) sekira pukul 14.30 WIB.

Kejadian tersebut membuat warga gempar lantaran pelaku menenteng organ tubuh korban di jalanan.

Pelaku juga berteriak, " ini kan yang kalian mau, ini yang kalian mau".

"Jadi ngamuknya dia itu megang parang, berdiri di pinggir jalan, lalu dia pukul mobil orang."

"Ada mobil yang sampai pecah juga. Dapat laporan itu, kita langsung ke TKP," kata Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Ricky Marzuki, dikutip dari Tribun Pekanbaru.

Baca juga: Kelanjutan Kasus Ayah Mutilasi Anak di Inhil Riau Bergantung Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Pelaku

Baca juga: Fakta-fakta Ayah Mutilasi Anak di Inhil: Kronologi Kejadian hingga Polisi Diserang dengan Parang

Saat petugas datang, terlihat pelaku masih memegang parang.
BERITA TERKAIT

Petugas berupaya membujuknya, namun pelaku tidak mau.

"Kita upayakan terus membujuk tapi tidak bisa. Malah sampai 2 kali kita diserang."

"Jadi karena ada seperti itu, saya minta anggota mundur semua, saya panggil pihak keluarganya."

"Akhirnya datang abangnya yang paling tua, akhirnya dia mau. Setelah parang lepas, baru kita amankan," ungkapnya.

Bagian Tubuh Korban Ditemukan di Sungai

Setelah tangannya diborgol, pelaku berjalan ke arah belakang rumahnya.

Di sana pelaku mengambil sebuah bungkusan, ternyata berisi bagian tubuh korban.

Pelaku lalu menyerahkannya kepada polisi.

Kemudian, petugas melanjutkan pencarian bagian tubuh korban yang lain.

Pencarian dilakukan sampai ke arah pinggir sungai.

Di sana, petugas menemukan sejumlah bagian tubuh korban.

"Tapi karena air pasang, kita tidak bisa cari lagi, setelah sore mau Magrib, air surut," terangnya.

Saat air surut, petugas kembali menemukan bagian tubuh korban.

Baca juga: Sembilan Anak di Bawah Umur di Sinjai Ditetapkan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polisi saat melakukan olah TKP di rumah pelaku mutilasi di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Pelaku bernama Arharubi (42).
Polisi saat melakukan olah TKP di rumah pelaku mutilasi di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Pelaku bernama Arharubi (42). (istimewa via Tribun Pekanbaru)

Sempat Marah-marah ke Korban

Iptu Ricky mengatakan, pagi di hari kejadian, pelaku masih sempat mencari udang.

Sekembalinya dari mencari udang, pelaku mulai marah-marah kepada korban.

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua RT setempat, Hasby (41).

Dia mengatakan, sempat bertemu dengan korban yang meminjam jilbab kepada anaknya.

"Sekitar pukul 10 pagi tadi, kata korban bapaknya marah kalau tidak berjilbab."

"Setelah itu, dia beli nasi kemudian korban tidak kelihatan lagi, jadi diperkirakan kejadian ini siang karena dia mengamuk jam 13.30 WIB," ujarnya, seperti dilansir Tribun Pekanbaru.

Baca juga: Pria di Solok Bunuh Ibu dan Adik, Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Disebut Sempat Belajar Ilmu Hitam

Baca juga: Detik-detik 2 Bocah Kembar di Wonogiri Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi, Awalnya Ingin Cuci Tangan

Diduga Alami Gangguan Jiwa

Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan hingga nekat membunuh dan memutilasi jasad anak kandungnya sendiri.

"Pelaku kita bawa ke RSJ Tampan Pekanbaru untuk observasi kejiwaan. Untuk waktunya paling cepat sekitar 12 sampai 14 hari," ucap Ricky saat dikonfirmasi Tribun Pekanbaru, Selasa (14/6/2022).

Untuk kelanjutan penanganan kasus, kata Ricky, pihaknya akan menunggu hasil observasi kejiwaan pelaku.

Ricky menuturkan, pihaknya belum sempat menginterogasi pelaku.

Hal itu lantaran kondisi kejiwaan pelaku yang belum memungkinkan.

Pelaku masih mengamuk, sehingga petugas terpaksa memborgol tangan dan kakinya.

"Dalam kondisi seperti itu, sudah kita mau ambil keterangan. Sejauh ini kita baru memeriksa beberapa saksi," bebernya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.com/T Muhammad Fadhli/Rizky Armanda)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas