Kisah Anak Ridwan Kamil di SMA 3 Bandung, Hadiah Sepatu dari Eril untuk Satpam hingga Kelulusan Zara
SMAN 3 Bandung menjadi saksi perjalanan kedua anak Ridwan Kamil. Ada kisah hadiah sepatu dari Eril untuk satpam sekolah hingga perayaan kelulusan Zara
Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Ternyata seminggu kemudian, saya baru tau, kalo Eril beli sepatu itu bukan buat dia, tapi untuk jadi hadiah buat seorang satpam SMA 3 Bandung yang jadi teman baiknya, karena suka mau dititipin sepeda katanya ."
"Mungkin sudah rejeki si satpam, yang Eril panggil 'Masbro' untuk pake sepatu keren buatan Spanyol," tulis Ridwan Kamil.
Cerita mengenai hadiah sepatu dari Eril untuk satpam ini dikisahkan kembali oleh Ridwan Kamil saat menghadiri acara wisuda Zara di SMAN 3 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Kamis kemarin.
"Anak saya, almarhum Emmeril juga sekolah di sini (SMAN 3), memorinya juga sama, dia hobi sepak bola, aktif di OSIS, main angklung dan sebagainya," ujar Emil, dikutip dari TribunJabar.id.
Saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengaku sempat memberikan pilihan kepada Eril untuk berangkat sekolah menggunakan sepeda atau jalan kaki.
"Saya bilang ke Eril, dari Pendopo Alun-Alun (rumah dinas Wali Kota) ke SMAN 3 itu dekat, saya kasih pilihan ke sekolahnya jalan kaki atau sepeda."
"Akhirnya Eril memilih naik sepeda, tidak banyak anak di zaman itu yang naik sepeda," katanya.
Setiap hari, Eril biasa menitipkan sepeda di pos satpam. Saking seringnya, Eril sampai bersahabat dengan satpam.
"Makanya dia bersahabat dengan mantan satpam yang disebut Masbro itu."
"Anak-anak itu bersahabatnya dengan anak-anak lagi, kalau ini mah anak-anak bersahabat dengan satpam, itu jarang," ucapnya.
Emil, sapaan Ridwan Kamil, juga menceritakan momen saat Eril meminta dirinya membelikan sepatu untuk satpam tersebut.
"Suatu hari kami umrah, pulangnya kita mampir ke Spanyol, di sebuah Kota di Sevila saya mampir ke toko sepatu, saya bilang ke Eril sok pilih, nanti Papa beliin," ujar Emil.
Setelah memilih sepatu yang ingin dibeli, Emil merasa aneh lantaran sepatu yang dipilih putra sulungnya itu mirip sepatu bapak-bapak.
"Kira-kira 15 menit milih, pilihannya agak aneh, kenapa kayak sepatu bapak-bapak bukan sepatu anak SMA, ya udah saya belikan," katanya.