FAKTA Proyek Kereta Gantung Rinjani, Jadi yang Terpanjang di Dunia, Didanai Investor China Rp 600 M
Proyek pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani yang berada di Desa Lantan, Lombok Tengah akan segera direalisasikan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Hal itu mengingat Rinjang merupakan kawasan geoprak yang masuk Unesco.
"Jadi harus jeli komisi Amdal-nya, jangan sampai kebobolan."
"Kita tahu sama-sama ini kawasan hutan, kami minta lebih hati-hati mengkaji dampak lingkungannya dan harus lebih ketat," ungkapnya, melansir Kompas.com.
Dwi menjelaskan, ada perbedaan karakter kawasan yang menjadi lokasi proyek kereta gantung dibangun.
Menurutnya, lokasi proyek gantung di Rinjani ini lebih sulit dan merusak ekologi.
"Coba kita lihat kereta gantung di negara Swiss misalnya, gunung mereka kan bersalju, kemudian keras."
"Kita yang ada di Rinjani berbeda, ini kawasan hutan, agak susah nanti membongkar untuk lokasi pembuatan tower kereta," terangnya.
Nantinya, kata dia, tower tersebut akan dipasangkan ke dalam hutan yang berdampak pada pembongkaran dan menggunakan semen untuk mengeraskannya.
Selain itu, lanjut Dwi, penting untuk mengkaji proyek tersebut secara dampak ekonomi sosial bagi warga kaki Gunung Rinjani.
"Perlu dilihat juga dampak ekonomi yang akan dinikmati oleh masyarakat, sebagai pelaku wisata."
"Ini kan seolah-olah berpotensi mematikan pendakian jalur utara dan timur di Rinjani," jelasnya.
Dikatakannya, masyarakat harus terlibat dalam pengawalan pembangunan tersebut.
Termasuk soal bentuk pekerjaan yang akan ditawarkan pihak investor untuk menempatkan lapangan pekerjaan bagi warga lokal.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunLombok.com/Patayatul Wahidah, Kompas.com/Idham Khalid)