Kapolda Papua Copot Komandan Kompi D Wamena Buntut Tewasnya Anggota Brimob
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mencopot AKP Rustam buntut kasus tewasnya anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAYAWIJAYA- Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mencopot AKP Rustam dari jabatannya Komandan Kompi D Wamena.
Pencopotan itu buntut kasus tewasnya anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Sabtu (18/6/2022) lalu.
Baca juga: Kapolda Papua Kirim 32 Personel Brimob Buru OTK Pembacok Polisi di Wamena
Diketahui, AKP Rustam merupakan orang yang mengajak Bripda Diego ke tempat kejadian perkara (TKP) menembak sapi kemudian menitipkan senjata apinya kepada korban sebelum pergi.
"Saya akan menindak tegas komandan kompi dari Diego, hari ini juga saya copot," ujar Fakhiri di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (21/6/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.
Fakhiri mengatakan, AKP Rustam dianggap lalai karena membawa senjata api saat tidak menjalankan tugas dan tidak menerapkan prosedur tetap (protap) pengamanan diri saat membawa senjata api.
Kronologi Penyerangan
Berdasarkan laporan yang diterima Tribun-Papua.com, insiden tersebut terjadi pada Sabtu (18/6/2022) pukul 15.20 WIT.
Saat itu, Komandan Kompi (Danki) Batalyon D Wamena, AKP Rustam, diminta warga untuk menembak sapi milik Alex Matuan.
Selanjutnya, AKP Rustam dengan membawa sepucuk senjata api Sniper Steyr mengajak Bripda Diego untuk menembak sapi tersebut.
Usai menembak, AKP Rustam memeriksa hasil tembakannya itu dan menitipkan senjata api sniper Styer kepada Bripda Diego.
Baca juga: Langkah Kapolda Papua Usai Anggota Brimob Gugur Diserang OTK, Kerahkan 32 Personel untuk Buru Pelaku
Nahasnya, sesaat setelah ditinggal AKP Rustam, Bripda Diego dihampiri dua orang tak dikenal yang datang membawa parang.
Kemudian, dua orang tak dikenal tersebut membacok Bripda Diego hingga tewas.
Kedua pelaku lantas melarikan diri dan membawa senjata api AK 101 milik korban serta sniper Steyr yang dititipkan AKP Rustam.
Pelaku Diduga Kuat KKB
Mathius Fakhiri mengatakan pelaku penyerangan terhadap anggota Brimob Bripda Diego Rumaropen diduga kuat adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga.
Baca juga: KRONOLOGI Anggota Brimob Tewas di Jayawijaya Papua: Dibunuh OTK, Senjata Api Sniper Miliknya Raib
Diketahui KKB di Nduga merupakan kelompok pimpinan Egianus Kogoya.
Dugaan tersebut, kata Fakhiri, merupakan hasil kesimpulan yang saat ini dilakukan oleh aparat kepolisian.
“Sudah bisa kita simpulkan, dugaan kuat ini dilakukan oleh kelompok Nduga,” kata Irjen Mathius Fakhiri kepada wartawan, Senin (20/6/2022).
Sementara itu, berdasarkan laporan yang diterimanya, Fakhiri mengatakan, saat ini dua pucuk senjata api milik polri yang dicuri pelaku tersebut sedang dalam perjalanan ke Kabupaten Nduga.
“Laporan terakhir dari lapangan, sudah menuju ke Nduga. Sehingga tentunya kami akan mengambil langkah-langkah,” imbuhnya.
Baca juga: Penjabat Gubernur Kirim Dokumen Deklarasi Rakyat Papua Barat Dukung Otsus dan DOB ke Presiden
Fakhiri juga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pangdam XVII/Cenderawasih untuk meningkatkan kewaspadaan di pos-pos penjagaan, baik Brimob maupun TNI.
Selain itu, dirinya juga akan segera menambah pasukan tambahan ke Wamena dalam upaya penegakan langkah-langkah hukum.
“Saya akan mengirim perkuatan Brimob lagi dalam waktu dekat. Tentunya saya besok akan ke Wamena untuk bisa evaluasi secara menyeluruh, mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian,” tutupnya. (Tribun-Papua.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Buntut Tewasnya Bripda Diego, Komandan Kompi D Wamena Papua Dicopot karena Dianggap Lalai
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.