Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIRAL Berawal Lihat Postingan Wali Kota Bogor, Warga Ikutan Tukar Botol Bekas dengan Pulsa Rp 10.000

Viral video tentang seorang perempuan yang menukarkan botol plastik bekas dengan pulsa Rp 10 ribu, berawal lihat postingan Wali Kota Bogor

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in VIRAL Berawal Lihat Postingan Wali Kota Bogor, Warga Ikutan Tukar Botol Bekas dengan Pulsa Rp 10.000
TikTok @apriyadi.hidayat
Sampah Botol Plastik Ditukar jadi Pulsa Rp 10.000 di Mall BTM Bogor, Senin (4/7/2022) TikTok @apriyadi.hidayat - Viral video tentang seorang perempuan yang menukarkan botol plastik bekas dengan pulsa Rp 10 ribu, berawal lihat postingan Wali Kota Bogor 

Kebetulan di rumah pasutri ini, tepatnya di Tegalgundil, Bogor Utara, hanya ada empat botol minuman bekas.

Sesaat setelah sampai ke mall, Apriyadi diajak Vika menghampiri sebuah mesin.

Di mesin itu, Vika memasukkan botol-botol bekas itu dan menukarnya dengan pulsa handphone.

"Botol pertama, otomatis dapat pulsa Rp10 ribu, untuk (penukaran) botol ke-2, 3, 4 dan seterusnya itu langsung ke sistem poin, per botolnya dihargai 56 poin. (karena membawa empat botol) jadi total 168 poin," kata Apriyadi.

Baca juga: VIRAL Ular Piton Masuk ke dalam WC, Warganet : Positif Thinking, Ne Bersihkan Salurannya

Poin tersebut, kata Apriyadi dapat ditukar jadi pulsa atau E-wallet.

"Kita belum tukar poinnya, tapi bisa dikonversi jadi pulsa atau E-wallet (Ovo, Gopay, Dana)," jelas Apriyadi.

Sepengetahuan Apriyadi, mesin ini baru ada di Mall BTM Bogor saja.

BERITA REKOMENDASI

"Program untuk lingkungan berkelanjutan menggunakan solusi teknologi inovatif ini menjadi yang pertama hadir di Kota Bogor," lanjut Apriyadi.

Baca juga: Yel-yel Rafathar Nangis Viral, Nagita Bereaksi, Raffi Sebut Anaknya Nangis Beneran: Kenapa Aa Diejek

Dengan adanya program penukaran sampah jadi pulsa seperti ini oleh Pemkot ini, Apriyadi sangat mengapresiasinya.

Apriyadi berharap mesin ini dapat diperbanyak dan penyebarannya diperluas lagi, misalnya di taman kota.

"Tapi mungkin karena SDM kita yang belum siap, khawatir takut dirusak atau vandalismekalau ditempat umum. Kalau mall pasti pengawasannya terjamin," jelas Apriyadi.

Ia juga berharap program ini mampu menarik minat warga agar lebih peduli terhadap lingkungan hidup.


(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas