Tak Hanya Dipaksa Setubuhi Kucing, Bocah SD di Tasikmalaya Mengaku Kerap Dipukul Teman-temannya
Bocah SD di Tasikmalaya yang meninggal karena depresi menjadi korban bullying, tak hanya dipaksa setubuhi kucing. Ia kerap dipukuli para pelaku.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Kendati demikian, pihaknya merasa prihatin lantaran insiden bullying itu berujung pada meninggalnya F.
Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Minta Para Pelaku yang Paksa Bocah SD di Tasikmalaya Cabuli Kucing Dihukum
"Kami prihatin. Sebetulnya sebelumnya sudah dibereskan dengan Pak RT dan RW setempat (kasus itu)."
"Kemudian anaknya meninggal dan perlu ditindaklanjuti," jelas Aan kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).
Lebih lanjut, Aan menilai para pelaku perlu direhabilitasi.
Mereka, kata Aan, harus berada dalam pengawasan penuh para orang tuanya.
"Anak-anak para pelaku pun mesti direhabilitasi dengan pengawasan penuh orang tuanya masing-masing," tandasnya.
Ridwan Kamil Minta Pelaku Diberi Sanksi
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, buka suara terkait kasus bullying di Tasikmalaya hingga menyebabkan korban depresi hingga meninggal.
Ia mengutuk keras kejadian itu dan menyinggung peran penting sekolah.
Ridwan Kamil juga turut membahas, seharusnya orang tua mampu mendidik anaknya dalam menanamkan nilai-nilai karakter.
"Saya mengutuk keras kejadian di Tasikmalaya ini. Tanggung jawab dari lingkungan terdekat yaitu sekolah, kepala sekolah, para guru, harus bertanggung jawab penuh karena orang tua menitipkan anaknya ke sekolah untuk dijaga, untuk edukasi," katanya di Gedung Sate, Kamis (21/7/2022), dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Komisi X DPR Minta Polisi Usut Kasus Bocah SD Meninggal Usai Dipaksa Berbuat Asusila dengan Kucing
Lebih lanjut, ia meminta para pelaku diberi sanksi walau masih di bawah umur.
Pria yang akrab disapa Kang Emil inipun berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Ini mudah-mudahan tidak terulang lagi dan tetap harus ada sanksi konsekuensi kepada yang melakukan, walaupun masih di bawah umur."