Buntut Cekcok dengan Pesulap Merah, Padepokan Gus Samsudin Ditutup Warga hingga Dijaga Polisi
Kini padepokan milik Gus Samsudin ditutup dan dijaga polisi, diduga buntut perseteruan dengan Pesulap Merah.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
Unggahan ini seolah menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar tutup.
Polres Blitar Jaga Padepokan Gus Samsudin
Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin dijaga puluhan polisi sejak Senin (1/8/2022) pagi.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Blitar, Iptu Udiyono, menyebut penjagaan oleh personel kepolisian itu dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya tindakan anarkis.
“Polres Blitar sudah mengirimkan satu peleton anggota untuk berjaga di padepokan."
"Penjagaan ini akan dilakukan sampai terjadinya mediasi lebih lanjut yang sedang diupayakan Bapak Kapolres Blitar,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Awal Mula Perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin, Bongkar Trik Pengobatan hingga Ketemu Langsung
Aplikasi Layanan Publik Desa Rejowinangun Disebut Diretas
Kepala Desa Rejowinangun mengungkapkan, aplikasi layanan publik berbasis internet milik Pemerintah Desa Rejowinangun kini diretas.
Hal itu terjadi beberapa hari setelah Pesulap Merah dan pendukungnya mendatangi Padepokan Nur Dzat Sejati.
“Kami ini kan sudah desa digital. Pelayanan publik sudah berbasis internet."
"Aplikasi pelayanan kependudukan di-hack, data base diacak-acak,” ungkapnya kepada Kompas.com, Senin.
Ia menyebut, aplikasi pelayanan kependudukan baru dapat diakses lagi pada Senin siang, setelah sempat tak bisa dikendalikan peretas selama empat hari terakhir.
Selain aplikasi pelayanan kependudukan, kata dia, portal untuk UMKM di Desa Rejowinangun juga diserang hacker.
“Di portal itu muncul tulisan ‘Rejowinangun Berhati Anarkis’,” imbuhnya.
Baca juga: Fakta Baru Gus Samsudin: Padepokannya Digeruduk Ratusan Warga, Kini Dijaga 24 Jam oleh Polisi