Inflasi di Jawa Tengah Turun 0,69 Persen Pada Juli 2022, Ganjar Minta TPID Terus Berjaga
Angka inflasi di Jawa Tengah turun tipis sebesar 0,69 persen dari bulan Juni 2022. Ganjar Pranowo menyebut belum merasa secure.
Editor: Adi Suhendi
"Jadi tidak hanya di hilir di harga saja, tapi di supply juga kita hitung. Kita cepat-cepat komunikasi ke pemerintah daerah tetangga kiri kanan atau penghasil, sehingga kita bisa cepat," lanjut Ganjar.
Operasi Pasar
Satu bentuk intervensi lain yang dilakukan adalah operasi pasar.
Yakni menggerakkan BUMD, misalnya PT Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) Perseroda yang ditugasi public service obligation (PSO) agar meng-cover beberapa komoditas yang berpotensi naik harga.
Begitu juga terkait potensi kenaikan harga gas dan pupuk.
“Memang dengan kondisi eksternal dunia yang sedang berubah wabilkhusus dalam politik pangan maka Indonesia, daerah, harus menyiapkan diri,” katanya.
Apalagi Presiden Joko Widodo, kata Ganjar, secara jelas memberi instruksi agar daerah tidak ragu mengintervensi.
Baca juga: Inflasi AS Buat Pendapatan Google Catatkan Penurunan di Kuartal 2 Tahun 2022
Regulasi pun disesuaikan khususnya menyikapi kondisi VUCA (volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang sedang terjadi.
Selain menggerakkan BUMD, upaya intervensi lain yang dilakukan Gubernur Ganjar Pranowo dengan meminta Kadin Jateng untuk mengevaluasi kebutuhan dunia dagang dan industri saat ini.
Ganjar juga mendorong petani untuk bisa membuat pupuk sendiri.
Ganjar mengatakan, hari ini masyarakat perlu diajari untuk memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumahnya.
Penulis: hermawan Endra
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Inflasi Jateng Juli 2022 Turun 0,69 persen , Ganjar; Kita Belum Secure, TPID Jaga Terus