Padepokan Ditutup Sementara: Gus Samsudin Siap Mati dan Berikan 4 Pesan ke Pengikut
Gus Samsudin meminta seluruh santrinya sabar menghadapi permasalahan yang menerpa Padepokan Nur Dzat Sejati
Editor: Erik S
Pada akhir video, Gus Samsudin meminta seluruh santrinya sabar menghadapi permasalahan yang saat ini ada. Dia menganggap, permasalahan yang ada saat ini adalah ujian dari Allah SWT.
Tuduhan Fitnah Penipuan
Gus Samsudin mengatakan bahwa Padepokan Nur Dzat Sejati telah menjadi korban penipuan opini di media sosial.
“Sebab sekarang ini sedang terjadi opini di media sosial bahwa padepokan itu melakukan penipuan. Padahal itu sama sekali tidak bisa dibuktikan,” ujar Gus Samsudin usai mengikuti mediasi di Kantor Polres Blitar, Selasa (2/8/2022) malam.
Baca juga: Fakta Baru Gus Samsudin: Padepokannya Digeruduk Ratusan Warga, Kini Dijaga 24 Jam oleh Polisi
“Dan itu adalah sebuah kebohongan atau fitnah menurut kami,” tambahnya sembari berjalan meninggalkan gedung utama Kantor Polres Blitar.
Gus Samsudin dan Padepokan Nur Dzat Sejati memang dikenal aktif mengunggah konten video di YouTube. Ia pun mengeluhkan perseteruannya dengan Pesulap Merah alias Marcel Radhival yang berujung pada penutupan padepokan merupakan imbas dari media sosial.
“Inilah hebatnya media sosial ya. Hanya karena opini kemudian terjadi masalah yang seperti ini,” tuturnya.
Dia tidak menyebut Pesulap Merah atau Marcel Radhival dan hanya menyebut opini tersebut sebenarnya berasal dari satu orang saja.
Namun, kata Samsudin, opini dari satu orang di media sosial itu memancing masyarakat luas hingga berujung pada tuntutan penutupan padepokan.
“Ini kan sebenarnya sebuah opini saja dari seseorang di media sosial sehingga orang lain ikut terpancing dalam masalah ini,” kata Samsudin.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 4 Pesan Gus Samsudin ke Para Pengikutnya Setelah Padepokan Ditutup Sementara: Mati pun Saya Siap
dan
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul NASIB Padepokan Gus Samsudin Usai Penutupannya Diperpanjang, Tangisan Pengikut Pecah Satu per Satu