Pameran Ilustrasiana Goes to Yogyakarta 13-21 Agustus 2022, Ada 24 Ilustrator Berkarya
Kali ini Kota Yogyakarta menjadi tempat Pameran Ilustrasiana kembali digelar setelah sukses merambah dua kota besar, yakni di Bogor dan Bandung
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Pameran ini tidak dalam kapasitas untuk menarik relasi sejarah dengan apa yang terjadi di hari ini, namun setidaknya pameran ini mengarahkan kita pada sebuah titik pencapaian dari perkembangan ilustrasi yang muncul dengan riuh mewakili jaman dan tempat para illustrator ini tumbuh.
Para peserta berjumlah 24 ilustrator, yaitu: Alodia Yap, Andi Yudha A., Angga Yuniar S Athonk, Chrisna Banyu, Dessaf, Emily Subroto, Fajar Sungging, Intan Jelita, Iqbal Amirdha, Isa Anshori, Iwank Yellowteeth, Jemmi Anugrah, KAMISKETSA, Naja Izzah Kurniawan, Ong Hari Wahyu, Putra Eko Prasetyo, Ragil Surya Mega, Rato Tanggela, Sapto Rahajo, Terra Bajraghosa, Thomdean, Tita Larasati.
Ilustrasiana yang digagas Bentara Budaya ini berusaha mempresentasikan ilustrasi sebagai seni yang mampu mengambil jarak dari teks dan perbincangan formalisme seni rupa murni dan terapan, pameran ini mengumpulkan karya yang mengutamakan kegembiraan, keterbukaan serta kebebasan layaknya kehidupan multikultural.
Sekaligus saat ini bisa dianggap sebagai sebuah cara “healing” atau penyembuhan dari lelahnya sebuah pandemi global.
Peresmian Pameran:
- Jumat, 12 Agustus 2022
- Pukul 19.00 WIB
- Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto No 2, Kota Baru, Yogyakarta
- Dibuka oleh: Dr St Sunardi (Dosen S3 Kajian Seni dan Masyarakat Univ Sanata Dharma)
Talkshow Sonora FM Yogyakarta
- Senin, 15 Agustus 2022
- Ong Hari Wahyu | Terra Bajraghosa
Diskusi
“JAGONGAN ILUSTRASI”
- Sabtu, 13 Agustus 2022
- Pukul 16.00 WIB-selesai
- Beng Rahadian | Terra Bajraghosa
Multikultural dari Multipersonal
Orang mengenal ilustrasi lewat cover buku, hal yang wajar mengingat pada waktu tertentu ilustrasi identik dengan dunia percetakan terutama buku. Ketika dunia cetak masih menjadi dominan, dan belum ada dunia maya, maka di saat itu ilustrasi menjadi salah satu bagian seni rupa yang langsung berhadapan dengan masyarakat umum.
Berbeda dengan jenis seni rupa lain seperti lukisan, atau patung yang hanya hadir di galeri – galeri, ilustrasi tidak berada di ruang elite seni rupa.
Mungkin hanya seni grafis yang memiliki posisi yang sama dengan ilustrasi yang langsung berhadapan dengan masyarakat.
Maka membaca ilustrasi merupakan membaca teks dalam bentuk gambar, simbol, atau tanda.
Namun dalam perkembangannya ilustrasi harus berhadapan dengan berbagai persoalan seperti perkembangan teknologi informasi yang kemudian secara dominan mampu mengusur dunia cetak, di sisi lain perkembangan teknologi informasi juga menjadikan ilustrasi memiliki daya jelajah lebih dari sekedar pemahaman awal tentang ilustrasi.
Kini babak baru ilustrasi di Indonesia tentu memiliki nuansa yang berbeda, dan babak baru yang lebih didominasi dengan keriuhan teknologi informasi memiliki satu pertanyaan penting, mampukah ilustrasi di Indonesia memiliki inovasi baru dan melewati keriuhan tersebut, dan tetap hadir dengan wajah baru.