UPDATE Kasus Mutilasi di Mimika: Presiden Jokowi Beri Atensi, Prajurit TNI yang Terlibat Bertambah
Berikut update dari kasus mutilasi yang melibatkan oknum prajurit TNI di Kabupaten Mimika, Papua. Presiden Joko Widodo berikan atensinya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjelaskan, 2 oknum TNI tersebut diketahui ikut menikmati hasil uang rampokan.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Panglima TNI Bantu Polisi Ungkap Kasus Mutilasi di Papua
"Ada dua orang lagi yang kami periksa. Keduanya ikut menikmati uang hasil tindak pidana itu," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Inf Teguh Muji Angkasa membeberkan identitas prajurit TNI yang terlibat kasus ini.
Mereka adalah Mayor Inf HF, Kapten Inf DK, Praka PR, Pratu RAS, Pratu RPC dan Pratu R.
Keenamnya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Kami sudah mengamankan enam prajurit yang terlibat," kata Teguh.
Kronologi kasus
Dihimpun dari Tribun-Papua.com, kasus ini bermula saat 4 warga yang berasal dari Kabupaten Nduga menjalin komunikasi dengan para tersangka.
Keduanya berencana melakukan transaksi jual beli senjata api.
Hingga akhirnya para korban dan tersangka bertemu di SP 1, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua pada 22 Agustus 2022 sekitar pukul 21.50 WITA.
Korban sudah membawa uang Rp 250 juta agar bisa mendapatkan senjata jenis AK 47 dan FN yang ditawarkan tersangka.
Namun bukan senjata yang didapat, korban malah dibunuh dan dimutilasi oleh para tersangka.
Potongan tubuh korban dibuang di ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.
Baca juga: 6 Prajurit TNI AD Jadi Tersangka Kasus Mutilasi di Mimika: Korban Dipancing Beli Senjata Rp 250 Juta
Kasus mulai terungkap saat warga dan polisi menemukan jasad korban pada Jumat (26/8/2022) lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.