Keluarga Korban & Warga di Bima NTB Blokade Jalan, Tuntut Pelaku Pencabulan Siswi SD Ditangkap
Keluarga korban pencabulan dan warga memblokade jalan lintas negara. Mereka menduga polisi belum melakukan penangkapan terhadap pelaku pencabulan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Keluarga korban pencabulan dan warga memblokade jalan lintas negara tepatnya di depan gudang KUD Sumber Jaya, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka memblokade jalan dengan menggunakan batu, kayu dan bale-bale.
Aksi blokade jalan ini dilakukan sebagai protes atas peristiwa pencabulan yang dilakukan oleh MM (66),
seorang tukang sabit rumput terhadap seorang siswi sekolah dasar (SD) di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Keluarga dan warga menduga polisi belum melakukan penangkapan terhadap pelaku meski keluarga sudah melaporkan kasus itu kepada pihak kepolisian.
Baca juga: 20 Santriwati di Bandung Diduga Jadi Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes, 1 Santri Lapor Polisi
Kapolsek Bolo AKP Hanafi mengatakan, setelah menerima informasi, anggota polisi mendatangi lokasi kejadian memintai keterangan korban.
"Kita tangkap terduga pelaku di kediamannya di Dusun Pali Daru Desa Darussalam dan membawanya ke Polres Bima," ucapnya.
Sekira pukul 11.00 Wita, korban bersama guru dan keluarga mendatangi Polsek Bolo melaporkan kejadian tersebut.
"Keluarga korban menanyakan keberadaan pelaku dan piket jaga, menyampaikan sudah diamankan di Polres Bima. Keluarga korban merasa kecewa, karena belum melihat pelaku sehingga memblokade jalan," jelas Kapolsek Bolo AKP Hanafi.
Sejumlah personel kepolisian kemudian memberikan imbauan agar warga membuka blokade jalan.
Sebab terduga pelaku telah diamankan di Mapolres Bima.
Keluarga maupun warga tidak memercayai penjelasan itu dan meminta aparat melakukan video call untuk melihat langsung meski telah ditunjukkan foto.
"Setelah melihat pelaku sudah dipastikan berada di Polres, jalan yang diblokir dibuka kembali dan arus lalu lintas kembali lancar," tuturnya.
Meski blokade jalan sudah dibuka, para orang tua siswa dan siswi mendatangi sekolah.