Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Tembakan Gas Air Mata di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Alasan Polisi hingga Larangan FIFA

Berikut fakta-fakta tembakan gas air mata di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang. Mulai alasan pihak kepolisian hingga larangan FIFA.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in FAKTA Tembakan Gas Air Mata di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Alasan Polisi hingga Larangan FIFA
KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Berikut fakta-fakta terkait tembakan gas air mata di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan. 

Suporter sudah menyerang polisi dan merusak kendaraan aparat.

"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata," tambah Nico.

Nico menegaskan, pihaknya masih melakukan pendalaman apa pemicu ketidak puasan suporter hingga turun ke lapangan.

Menurutnya, selama ini komunikasi suporter Arema dengan pihak kepolisian berjalan dengan baik.

"Kita koordinasi untuk segera dapat menyelesaikan masalah ini," tutup Nico.

Baca juga: Gas Air Mata Dilarang FIFA, Polisi Sebut Penggunaan di Stadion Kanjuruhan Sudah Sesuai Prosedur

Komentar IPW

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022). (Tribunnews.com/Reza Deni)

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso memberikan komentarnya terkait penggunakan gas air mata pada pertandingan kemarin.

BERITA TERKAIT

Ia menegaskan langkah tersebut tidak tepat dan malah membuat kepanikan di tengah-tengah suporter.

"Akibatnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan.

Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang," kata Sugeng.

Sugeng menyebut, dalam kejadian ini sosok yang harus bertanggungjawab adalah Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat.

Bahkan ia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit harus mencopot Ferli.

"(Dia) bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan," tambah Sugeng.

Terkahir, Sugeng meminta kejadian ini diusut tuntas.

Baca juga: Cerita Keluarga Pasutri di Malang Korban saat Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas