Bek Arema FC Cerita Detik-detik Sebelum Rusuh, Tak Yakin Suporter Menyerang hingga Lihat Momen Horor
Pemain Arema FC pilih mengamankan diri di ruang ganti. Usai kerusuhan reda, mereka melihat pemandangan mengerikan di stadion.
Editor: Willem Jonata
Anak-anak yang menjadi korban dalam tragedi ini kebanyakan berusia antara 12 tahun hingga 17 tahun.
Pihaknya masih terus memastikan jumlah anak yang meninggal serta korban luka-luka yang memerlukan perawatan fisik dan psikis lanjutan.
Lebih lanjut, Emil Dardak Wakil Gubernur Jatim menerangkan ada 8 rumah sakit rujukan yang kini intens merawat korban tragedi Kanjuruhan.
“Ada delapan rumah sakit yang menjadi rujukan.”
Selain 174 meninggal dunia, 11 orang dilaporkan mengalami luka berat.
Sedangkan, 298 lainnya mengalami luka ringan.
Ironisnya, tak semua jenazah teridentifikasi. Emil Dardak menyebut sekitar lebih dari 10 korban jiwa belum teridentifikasi.
Karena itu, aparat setempat telah menyiapkan posko crisis center yang bisa digunakan pihak-pihak yang ingin mencari anggota keluarga mereka.
"RS Saiful Anwar tadi sudah membantu identifikasi. Ada lebih dari 10 korban jiwa yang belum bisa teridentifikasi. Kalau ada keluarga yang mau lapor itu poskonya (crisis center) ada di depan Balai Kota Malang. Kontaknya 112, di BPPD Kota Malang," papar Emil Dardak.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bek Arema Akhirnya Kuak Momen Ngeri Kericuhan Kanjuruhan, 5 Jam di Kamar Ganti: Koridor Penuh Darah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.