Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemilik Salon di Bekasi Tewas Dibunuh Pekerjanya: Bermula dari Janji Upah Rp 50 Ribu

Korban menjanjikan gaji sebesar Rp 50 ribu sehari, ketika pelaku bekerja di salon milik korban.

Editor: Erik S
zoom-in Pemilik Salon di Bekasi Tewas Dibunuh Pekerjanya: Bermula dari Janji Upah Rp 50 Ribu
NST
(ilustrasi) BD tega membunuh seorang waria karena berselisih terkait upah harian. Kasus tersebut terjadi di Desa Sukaraya, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Senin (3/10/2022) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, CIKARANG UTARA - BD tega membunuh seorang waria, Tante Butet (50) karena berselisih terkait upah harian.

Korban menjanjikan gaji sebesar Rp 50 ribu sehari, ketika pelaku bekerja di salon milik korban. Namun, setelah satu bulan, janji tersebut tak dipenuhi.

Tempat salon tersebut dikontrak Tante Butet dari pemiliknya, Hawanudin Bukhori.

Baca juga: Polda Lampung Ungkap Penyebab Lima Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Way Kanan

Mayat korban ditemukan di salon kecantikan l di Jalan Pilar Sukatani, Desa Sukaraya, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Senin (3/10/2022) lalu.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Gidion Arif mengatakan setelah kejadian tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan, dan berhasil mengungkap identitas pelaku yang merupakan orang dekat korban.

"Kasus ini menjadi atensi, viral karena terjadi di Desa Sukaraya ini yang korbannya juga kebetulan sangat dikenal oleh masyarakat sekitar tetapi Alhamdulillah kita dapat tangkap seorang tersangka yang bisa dikatakan orang dekat korban," kata Kombes Pol Gidion, Sabtu (8/10/2022).

Diungkapkan oleh Gidion, BD diamankan Polres Metro Bekasi di kawasan Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Berita Rekomendasi

Setelah kabur usai melakukan aksi pembunuhan teman dekatnya itu, dan mengambil barang berharga korban seperti ponsel dan uang tunai Rp 1 juta.

Dari keterangan pelaku, dikatakan Gidion jika aksi pembunuhan tersebut dikarenakan BD pelaku merasa kesal kepada korban dan merasa dibohongi.

Baca juga: Keluarga Belum Bisa Pastikan Hadir di Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Brigadir J

Padahal, menurut Gidion korban dan pelaku saling kenal bahkan juga bekerja di tempat tersebut.

"Ada perselisihan di antara mereka, kemudian ada kata-kata atau kalimat yang tak dapat diterima hatinya," katanya.

Merasa kecewa terhadap korban, BD memukul kepala korban dengan menggunakan Coet Batu ketika korban sedang tertidur.

Korban pun kehilangan banyak darah dan meninggal dunia. Mayat korban baru ditemukan pada Senin (3/10/2022) lalu.

"Kami juga masih menelusuri terkait apakah ada hubungan lain antara korban dan pelaku," ujarnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Lampung Jual Tanah Korban: Uangnya Untuk Judi dan Foya-foya

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas