Takut Aksinya Ketahuan, 5 Perampok di Banyuasin Bunuh Pasutri yang Teriak Minta Tolong
Lima perampok di Banyuasin nekat bunuh pasutri karena takut aksinya ketahuan. Korban sempat berupaya melawan dengan teriak meminta tolong.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
"Kesal dan juga tahu korban ada uang, sehingga dia mengajak pelaku lain untuk melakukan aksinya," jelas Harry.
Saat melancarkan aksinya, pelaku masuk ke rumah korban melalui jendela belakang rumah dan pintu utama.
Baca juga: 4 Perampok dan Pembunuh Pasutri di Banyuasin Ditangkap, 1 Masih Remaja, Dipicu Masalah Utang
Setelah masuk, pelaku mengikat kedua tangan dan kaki korban menggunakan ban dalam bekas.
Setelah menyekap korban, para pelaku mengacak-acak isi rumah untuk mencari barang berharga.
4 Pelaku Diringkus, 1 Orang Masih Buron
Diberitakan TribunSumsel.com, awalnya petugas menangkap Yuda dan Kailani.
Saat penangkapan, kedua pelaku hendak kabur menggunakan speedboat di Sungai Kelapa Desa Kuala Puntian, Kecamatan Tanjung Lago.
Meski sudah kepung polisi, kedua pelaku masih berupaya melarikan diri.
Akibatnya, keduanya 'dihadiahi' timah panas oleh polisi.
Baca juga: Pasutri Tewas Terikat Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, 4 Pelaku Diringkus, Seorang Buron
"Dari ciri yang diperoleh, dilakukan pengejaran, saat speedboat akan dihentikan, keduanya berupaya kabur dengan cara menepi."
"Kami sempat mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi tidak digubris."
"Sehingga terpaksa kami lakukan tindakan tegas kepada keduanya," beber Harry, Kamis.
Dari hasil interogasi, kedua pelaku mengakui perbuatannya yang telah merampok dan membunuh Sunardi dan Sri Narti.
Tak hanya berdua, mereka melancarkan aksi keji itu bersama tiga pelaku lain.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/M Ardiansyah)